SORONG, – Pasca musibah banjir yang melanda Kota Sorong selama tiga hari, menyebabkan adanya korban. Sebagian besar korban banjir saat ini tengah melakukakn pembersihan tempat tinggal, dan beberapa yang terpantau masih berada di posko pengungsian.
Kondisi tersebut direspon oleh pengurus Dewan Siswa SMAIT Peradaban Al Izzah Sorong dan para guru dengan membagikan bantuan makanan siap santap sejumlah 660 paket nasi bungkus.
Pembagian bantuan tersebut telah dilaksanakan sejak Selasa (23/8/2022) dan dilanjutkan hingga Kamis (25/8/2022). Bantuan nasi bungkus tersebut dimasak di dapur umum oleh seluruh pengurus Dewan Siswa didampingi para pengajar.
Dari pagi hingga malam hari tadi terlihat siswa putri dan guru yang tengah menyiapkan nasi dan minuman untuk selanjutnya didistribusikan oleh siswa putra.
Zulfajar selaku Presiden Dewan Siswa menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan bentuk kepedulian seluruh keluarga SMAIT kepada warga Sorong.
“Kami segera mengumpulkan donasi untuk membuat nasi bungkus. Ini sebagai bentuk kepedulian kami, karena teman-teman, guru-guru kami juga menjadi korban terdampak banjir. Bantuan juga kami serahkan kepada masyarakat di beberapa titik pengungsian,” jelas siswa kelas XII tersebut.
Ketika ditanya sampai kapan aksi ini akan berjalan, Zulfajar menjawab aksi tersebut hanya dilaksanakan selama tiga hari.
“Tiga hari saja,Kak! Karena kelas XI ada ujian, dan kami juga harus kembali belajar,” sebutnya.
Ia juga menambahkan bantuan tidak hanya berupa nasi bungkus, namun mereka akan menyerahkan peralatan masak kepada beberapa guru yang mengalami musibah banjir kali ini.
“Besok kami akan serahkan beberapa kompor untuk guru-guru, Kak! Juga, kita kerahkan teman-teman untuk membantu membersihkan masjid-masjid dan rumah guru maupun teman kami yang masih lumpur,” ungkapnya.
Dikesempatan yang sama, Abdul rauf selaku kepala sekolah menegaskan program ini sebagai bentuk internalisasi leadership yang selama ini dipelajari siswa.
“Inilah pembelajaran nyata yang kami lakukan. Kami tidak ingin siswa kami handal dari aspek kognitif saja, namun kecerdasan sosial juga harus terpenuhi. Dan ini bentuk dari internalisasi leadership yang selama ini mereka pelajari, bukan hanya hebat secara pribadi namun juga menghebatkan tim,” tegas Rauf. (**/Oke)
Komentar