Cemilan Manja Karya Anak Sorong Tembus Supermarket, Wajib Coba!!

KABUPATEN SORONG,-Berbagai cemilan dapat dijadikan alternatif stok ngemil manja di rumah. Saat bersantai, paling asyik dan nikmat sambil menyantap produk cemilan renyah dan lezat. Apalagi saat Gabut (istilah yang menggambarkan pada perasaan yang tidak jelas dan tidak tahu harus berbuat apa) atau Mager alias malas gerak.

Siapa sangka, salah satu cemilan yang belakangan ini digandrungi dan diminati adalah lidah kucing. Meskipun namanya terbilang unik yakni lidah kucing, bukan berarti cemilan ini terbuat dari lidah kucing, ya. Disebut lidah kucing lantaran bentuknya menyerupai lidah kucing pada umumnya, ketika sekali gigitan terasa begitu renyah, garing hingga lumer dan dijamin bikin giler dan ketagihan.

Buat yang belum tahu, lidah kucing merupakan produk cemilan dari usaha rumahan ngemil yukz! Sorong loh dan menjadi salah satu nominasi dalam ajang Sorongnews Awards tahun 2022.

Diolah dari tepung pati jagung dan komposisi bahan pilihan lainnya dengan varian rasa original, sekarang ini lidah kucing sedang digandrungi anak muda. Selain lidah kucing, terdapat produk cemilan lainnya, yakni kribrow (kripik brownies), kribrow ini hasil inovasi olahan brownis yang biasanya kita lebih kenal kering atau brownis basah, sekarang di sajikan dalam bentuk kripik atau chips, terdapat varian toping kribrow yakni keju, almond, dan choco chips.

Dua produk ngemil yukz! Sorong yakni lidah kucing dan kribrow yang renyah dan lezat ini, melalui proses panjang serta menggunakan bahan pilihan, yang dipadukan dengan kasih sayang sehingga menciptakan cita rasa yang istimewa di setiap gigitannya.

Saat dijumpai Sorongnews.com, Pemilik Usaha Rumahan Ngemil Yukz! Sorong, Yuli Prasti Ananda menceritakan awal mula membangun usaha rumahan miliknya.

“Awalnya itu iseng iseng saja sih, jadi kebetulan saya sama istri saya, hobinya ngemil, jadi malah kami buat lemari isinya cemilan semua pokoknya, cemilan dirumah ada disitu semua, kami lihat di YouTube, kayaknya enak nih, disini gak adakan?, terus kami buat,” ungkapnya, Rabu (27/7/22).

Sambungnya, bahwa Ia berserta istri, memulai membangun usaha rumahan ngemil yukz! Sorong ini tercetus ketika pada saat lebaran di tahun 2020, Ia menyuguhkan lidah kucing pada saat lebaran kala itu, sehingga mulai dari situ awalnya banyak yang menggemarinya.

“Jadi, waktu pertama kami yakin jual itu, sebenarnya kami cuman buat makan sendiri aja dirumah, pas saat lebaran 2020 itu, banyak tamu yang datang, banyak yang coba, wah enak ini, bisakan kalau kami jual nih, ini awalnya kami mulai pelan-pelan, kami perkuat dari segi rasanya,” sambungnya.

Yuli Prasti Ananda yang kerap disapa Nanda ini, memulai memproduksi produk lidah buaya awalnya sekitar selusin (12 pics), yang dipasarkan ke 4 kedai kopi atau cafe di kabupaten Sorong.

“Pertama kami produksi lidah kucing, mulanya produksi sekitar selusin yang kami layani 4 cafe di kabupaten Sorong, memulai start usaha rumahan di lebaran 2020, tapi waktu itu kami punya izin edar belum keluar, kami hanya terima orderan saja, dipasaran kami jualnya Rp. 15.000,- dua produk masing-masing harganya sama ya,” paparnya.

Kemudian, hingga saat ini, produk ngemil yukz! Sorong yakni lidah kucing dan kribrow, dapat ditemui di 15 kedai kopi atau cafe di kota Sorong hingga kabupaten Sorong, Papua Barat. Sementara itu, produk cemilan ini juga dapat ditemui di Supermarket di kota Sorong diantaranya SAGA supermarket & dept. store, Papua dept store, Mega Mall Sorong dan Indomaret.

“Sebenarnya Supermarket awalnya bukan target market kami ya, target market kami di cafe, cuman ada beberapa konsumen nanya kenapa tidak ada di Mall?, baru itu kami urus perizinan, mencoba mulai memasukkan produk kami kesana. Kalau untuk pemasarannya di Supermarket baru di Saga, Papua dan Mega, untuk Indomart ini baru masuk, baru peresmian, kami diundang untuk memasukkan produk kami,” lugasnya.

Lebih lanjut, dibeberkannya bahwa sekali produksi dapat memproduksi sekitar 10 lusin perharinya, dan omset pendapatan pada tahun 2021 hingga 2022 disampaikannya sekitar 36 juta.

“Kalau kami produksinya itu, sekali produksi sekitar 10 lusin perhari, itu habis terjual perhari. Omset pendapatan pada tahun 2021 hingga 2022 ini sekitar 36 juta, pada bulan November 2021 produk ini mulai dikenal lebih luas oleh masyarakat,” bebernya.

Ditambahkan Nanda, terkait marketing, pihaknya masih dalam ranah cafe hingga supermarket di wilayah kota Sorong dan kabupaten Sorong, terdapat beberapa rekan dirinya yang minat untuk dipasarkan ke luar daerah dan luar negeri salah satunya Singapura, sehingga dirinya segera mengurus terkait perizinan produknya bersertifikat BPOM RI agar dapat dipasarkan secara lebih luas. (Jharu)

Komentar