Dukungan Kemensos, Unipa Latih 30 Petani Kacang Asli Papua Asal Kebar Tambrauw

MANOKWARI, – Sebanyak 30 orang petani kacang asli Papua dari Distrik Kebar, Kabupaten Tambrauw mengikuti workshol program kewirausahaan sosial (Prokus) dukungan Kementerian Sosial Republik Indonesia melalui Koperasi Tambrauw Maju Bersinar bersama Fakultas Teknologi Hasil Pertanian (THP) Universitas Papua sejak 3 Juli dan berakhir Rabu (6/7/22).

Koordinator Workshop, Budi Santoso mengaku selain pemberian teori, seperti cara panen dan cara penangangan pasca panen kacang tanah, cara pengolahan produk kacang tanah, teknik pengemasan dan bisnis plan. para petani kacang OAP langsung melakukan praktek membuat produk.

“Ada 5 produk yang kami berikan, pertama kacang disko original, kacang disko rasa pedas, kacang telur, kacang bawang original dan kacang bawang pedas. Ini kami bagi dalam 5 kelompok, setiap kelompok mendapat bagian praktek pembuatan dua produk,” ujarnya.

Budi Santoso mengharapkan materi dan praktek yang diberikan pada workshop dapat menjadi bekal bagi para petani untuk diimplementasi ketika pulang ke daerah asal, serta perlu ada pendampingan pada koperasi Tambrauw Maju Bersinar guna keberlanjutan dari kegiatan tersebut.

“Karena kita tahu potensi kacang Kebar bagus, harapannya bukan hanya dijual dalam bentuk segar tetapi bisa diberikan nilai tambah dengan cara mengolah jadi produk-produk seperti selai, minyak kacang, kacang garing dan masing banyak produk lagi yang bisa dikembangkan,” kata Budi Santoso.

Sementara itu, Ketua Koperasi Tambrauw Maju Bersinar, Yohanis Ajoi mengaku bersyukur dan mengapresiasi Kementerian Sosial Republik Indonesia, Tri Rismaharini yang memberikan perhatikan besar kepada OAP, khususnya petani kacang dengan memberikan bantuan dana guna pengelolaan dan pengembangan kacang Kebar yang ada di Kabupaten Tambrauw.

“Kedepannya, berbekal pelatihan dan ilmu yang ada ini kami akan terus berusaha untuk memproduksi sehingga hasil olahan kacang tanah ini bisa bisa masuk ke pasaran, kami menargetkan sampai akhir tahun ini,” jelas Ajoi.

Menurutnya, Standar-standar kebersihan, kelayakan dari produk itu terus akan diupayakan, juga terkait perijinannya termasuk Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) dan lain-lain, termasuk rumah produksinya.

“Kualitas dari kacang itu sendiri akan kami lakukan secara maksimal profesional, sehingga produk kacang Kebar yang akan nanti kita jual ke masyarakat bisa diterima. Kemudian dengan produk ini akan mendatangkan perputaran roda ekonomi bagi masyarakat di wilayah kebar dan secara keseluruhan,” pungkas Ajoi.

Koperasi tersebut akan menjadi koperasi penampung atau penadah hasil kacang yang akan ada di 28 distrik di kabupaten Tambrauw. Ajoi berharap dengan adanya peningkatan ekonomi itu, berpengaruh pada peningkatan daya beli masyarakat yang ada di Kampung.

“Sehingga mereka mampu mengakses atau membeli makanan yang bergizi sehat, seperti susu telur daging sehingga terjadi peningkatan gizi ibu ibu dan bayi, sehingga mengurangi masalah stunting yang selama ini dan masih terjadi sampai hari ini di wilayah Tambrauw,” imbuhnya.

Target kedepan pertama, pihaknya sudah menginventarisir peralatan mesin-mesin yang harus ada guna menopang laju koperasi itu, karena adalah koperasi produksi.

“Maka itu peralatan-peralatan produksi harus ada. Memang sebelum-sebelumnya kita jalan dengan manual dengan adanya bantuan ini, berjalan dengan manual sambil mempersiapkan mesin-mesin itu dan rumah produksinya kita akan pusatkan di industri ke Kebar di Kampung Anjay dan akan bekerja sama dengan melibatkan pemuda-pemuda gereja yang ada di wilayah itu,” beber Ajoi

“Harapan kami itu bisa menyebar bisa menyebar ke pemuda PAM sewilayah Kebar, sehingga itu menjadi gerakan bersama untuk di seluruh wilayah Tambrauw, dengan memberikan prioritas pada potensi-potensi di masing-masing wilayah karena di Tambrauw sangat luas, masing-masing wilayah itu punya potensi tersendiri,” tambahnya.

Koperasi Tambrauw Maju Bersinar, kata Ajoi bisa menjadi pilot project dan menjadi contoh kedepan bagi koperasi-koperasi yang lain dengan mengangkat produk unggulan lokal yang ada di wilayah Tambrauw. (**/Oke)

Komentar