SORONG, PBD – Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Papua Barat Daya menggelar pelatihan Guru Mengaji bertempat di Aula Asrama Haji Kota Sorong, Minggu (24/8/25).
Kegiatan ini merupakan bagian dari roadshow nasional Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Taman Kanak-kanak Al-Qur’an (LPPTKA) BKPRMI dalam rangka menyemarakkan Milad BKPRMI ke-48 tahun. Hadir langsung dalam kesempatan tersebut Dirnas LPPTKA BKPRMI Ustadz H. Gunawan HS serta jajaran pengurus DPW BKPRMI Papua Barat Daya.
Mengusung tema ‘Menciptakan Guru Mengaji yang Profesional’, kegiatan ini mendapat sambutan luar biasa dari para ustadz dan ustadzah di wilayah Papua Barat Daya.
Ketua DPW BKPRMI Papua Barat Daya M. Rustam Rumatiga menyampaikan bahwa pelatihan ini awalnya hanya membuka kuota 150 peserta dari TKA/TPA binaan LPPTKA BKPRMI. Namun, karena tingginya antusiasme, jumlah peserta ditambah menjadi 200 orang.
“Alhamdulillah, antusias guru mengaji sangat besar. Bahkan, yang mendaftar hampir mencapai 300 orang. Karena keterbatasan tempat, kita baru bisa menampung 200 peserta. Kedepan akan ada pelatihan lanjutan level B dan C,” ujar Ketua DPW BKPRMI Papua Barat Daya, M. Rustam Rumatiga.
Ia menegaskan, pelatihan ini merupakan bagian dari agenda Nasional yang digelar di beberapa wilayah Indonesia, termasuk wilayah barat, tengah, dan timur. Papua Barat Daya, khususnya Kota Sorong, dipercaya sebagai salah satu tuan rumah pelaksanaan roadshow Milad BKPRMI.
“Ini agenda nasional LPPTKA dalam rangka Milad BKPRMI ke-48. Sebelumnya sudah ada tabligh akbar di Masjid Raya, hari ini pelatihan guru mengaji dan dilanjutkan pengukuhan TKA/TPA di Raja Ampat pada 26 Agustus 2025 mendatang,” jelasnya.
Ia memaparkan bahwa, melalui pelatihan ini, seluruh Guru Mengaji akan membekali dengan berbagai materi, termasuk pengenalan kurikulum nasional LPPTKA BKPRMI yang menjadi pedoman dalam proses belajar-mengajar Al-Qur’an di TKA/TPA seluruh Indonesia.
“Kurikulum ini sudah baku secara nasional. Jadi guru-guru TKA/TPA di bawah binaan LPPTKA punya standar mengajar yang sama. Harapannya, pola pengajaran mengaji di daerah bisa seragam, terstruktur dan memiliki pedoman yang jelas,” paparnya.
Lebih lanjut, ia berharap, kegiatan ini tidak hanya terbatas bagi guru TKA/TPA binaan LPPTKA, namun turut terbuka untuk umum.
“Tujuan kita yakni bersama-sama menciptakan guru mengaji yang profesional, sehingga anak-anak kita mendapat pendidikan Al-Qur’an yang baik dan terarah,” pungkasnya. (Jharu)
Komentar