Saat ini, Abdul Malik sementara tinggal di salah satu bangunan tak terpakai di kawasan Pasar Bersama Kota Sorong, Papua Barat.
Bangunan tua yang tak lagi terawat itu, menjadi tempat tinggal, selama Abdul Malik bekerja menjadi buruh gerobak di Pasar Remu.
Jika tak jeli, memasuki kediaman Abdul Malik seperti memasuki sebuah pintu rahasia. Tertutup dan kemudian harus menaiki sejumlah anak tangga yang tergerus waktu, pecah dan berlumut. Jika tak berhati-hati, bisa tergelincir dari anak tangga.
Setibanya dilantai dua, langsung disuguhi dengan sebuah meja panjang yang sudah hampir roboh. Diatanys ada tumpukan piring dan kompor minyak tanah. Disamping meja tersebut, bersanding sebuah kamar mandi yang berisi 3 jerigen air dan 3 buah ember.
Dilantai dua tersebut merupakan tempat yang lapang, luasnya sekitar 20 x 5 meter persegi. Bukan tidur diatas empuknya kasur, Abdul Malik dan seorang rekannya tidur diatas selembar kardus bekas. Atap bangunan itu juga terlihat mulai terlepas dari kayu penyangga.
Komentar