Wali Kota Temui Pengungsi Rumah Hanyut, Janji Bantu Material Kecuali Kayu Gatal

SORONG, – Wali Kota Sorong, Lambertus Jitmau, di dampingi Kepala BPBD Kota Sorong, Asisten I Setda Kota Sorong, Kadistrik Sorong Manoi dan Lurah Klaligi, meninjau langsung lokasi dan pengungsi bencana alam rumah hanyut di Klademak Pantai Kota Sorong, Papua Barat, Selasa (8/3/22).

Pada kesempatan tersebut, Wali Kota Sorong berbincang langsung dengan Ketua RT terdampak dan pengungsi di dua lokasi tenda pengungsian.

PENGUMUMAN BERITA KEHILANGAN

Kepada Masyarakat dan ketua RT setempat, Ia menyampaikan permohonan maafnya karena baru menyempatkan diri melihat langsung warganya. Ia mengatakan bahwa ada beberapa kesibukkan kedinasan yang harus dilakukannya, namun kehadiran instansi pemerintah seperti BPBD secara langsung merupakan representatif kehadiran pemerintah untuk warga terdampak.

“Bapak tidak akan lupa warganya, apalagi mereka yang sudah mengamanahkan jabatan Wali Kota kepada Bapak. Maaf, Bapak baru bisa hadir karena kesibukan dinas. Tapi, melalui Lurah, Distrik dan BPBD, dipastikan warga tidak kelaparan dan bisa bertahan sementara di tenda pengungsian,” ujar Wali Kota.

Kedatangan Wali Kota itu disambut baik Ketua RT 01 RW 05 Kelurahan Klaligi, Yahya Aryobaba dan warga. Mereka hanya berharap ada bantuan pemerintah terkait pembangunan kembali rumah mereka yang hanyut.

Ditemui usai kunjungannya, Wali Kota Sorong, Lambertus Jitmau mengatakan bahwa musibah tidak ada yang dapat memprediksikan. Ia mengatakan bahwa pada periode pertama kepemimpinannya, dilokasi yang sama, pernah terjadi kebakaran yang mengakibatkan 12 rumah rata dengan tanah dan pemerintah membangun kembali 12 rumah tersebut.

“Untuk periode kali ini, karena 6 bulan lagi Saya mau turun, maka Saya khawatirkan, ada program yang tidak bisa dilanjutkan. Jadi Saya, perintahkan untuk membantu material kepada Warga. Kita tidak bisa kasih uang, kalau uang, bisa dikasih langsung habis, tapi ini material yang akan kita bantu untuk 23 rumah,” ujar Wali Kota.

Adapun bantuan material yang akan dibantu pemerintah adalah, kayu 5×10, kayu 10×10, paku, seng dan papan. Adapun kesepakatan, bahwa rumah bantuan dibangun dengan ukuran sama yaitu 8 x 10 meter persegi.

“Nanti RT dibantu kelurahan akan menghitung berapa kebutuhan kayu untuk ukuran rumah tipe 8 x 10 meter persegi dikali 23 rumah. Nanti seminggu kedepan, material bisa diantar kesini. Tapi ada satu kendala, soal Kayu gatal, Kami tidak tahu dari mana itu belinya, jadi nanti masyarakat yang sediakan kayu gatal,” imbuh Wali Kota.

Ia pun membantah bahwa kedatangannya ada maksud dan tujuan lain, apalagi mendengar isu bahwa dirinya akan maju dalam percaturan pemilihan Gubernur Papua Barat pada tahun 2024 mendatang.

“Tidak benar itu, tidak ada interest apa-apa. Saya punya warga jadi Saya wajib datang lihat mereka,” tutup Lambert. (Oke)

Komentar