SORONG, PBD – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sorong terus bergerak mewujudkan transformasi IAIN Sorong menuju Universitas Islam Negeri (UIN) Sorong. Hal ini mengemuka pada kegiatan dies natalis sekaligus buka puasa bersama tokoh masyarakat di gedung aula IAIN Sorong, kilometer 18 Kota Sorong, Papua Barat Daya, Rabu sore (19/3/25).
Ketua panitia dies natalis dan bukber, Dr. Muhammad Husain M. fil. I, MSI, dalam laporannya mengatakan bahwa tema yang diambil dalam pelaksanaan dies natalis adalah memperkuat silaturahmi dalam rangka menuju UIN Sorong.
“Persoalan ini harapan dan cita-cita bukan saja pada umat Islam tapi juga bagi provinsi Papua Barat Daya pada umumnya. Mengingat satu kebanggaan sekiranya IAIN mampu dan bisa segera mungkin pada titik puncak UIN. Oleh karena itu, pertemuan ini bukan sekedar silaturahmi tapi menggali pesan dan kesan dari IAIN menuju UIN Sorong,” harap Husain.
Sementara Rektor IAIN Sorong, Dr. Suparto Iribaram S.Sos, MM mengatakan bahwa banyak hal yang terus menjadi pekerjaan rumah bersama semua elemen dalam menjaga tradisi, budaya yang religius di tanah Papua yang begitu kaya. Oleh karena itu melalui dies natalis, menjadi momentum melanjutkan visi misi IAIN guna mempersiapkan diri untuk melaksanakan transformasi menuju UIN.
Rektor menambahkan bahwa sejumlah syarat menuju UIN telah dipenuhi dan dipersiapkan oleh pihaknya. Diantaranya menyiapkan dan membuka program studi baru kedepannya. Membuka kerjasama dan kolaborasi dengan berbagai pihak, diantaranya kedatangan 5 mahasiswa Negara Papua New Guinea yang berkuliah di kampus hijau itu.
“Kedepannya jika menjadi UIN akan ada 3 prodi baru, diantaranya Prodi Ekonomi, Prodi Psikologi dan prodi Papuanologi. UIN Sorong tentunya tidak akan melupakan budaya dan tradisi Papua dalam religius Islam,” ujar Rektor.
Ia juga mengatakan dengan dikembangkannya IAIN menjadi UIN, maka kampus hijau tersebut akan terbuka untuk umum termasuk non muslim untuk mengenyam pendidikan di bangku kuliah mulai dari S1, S2 dan S3 di kampus tersebut.
Pada kesempatan tersebut, H. Supran, selaku pelaku sejarah menceritakan mengenai perjuangan yang tak mudah hingga berdirinya IAIN Sorong hingga akan bertransformasi menuju IAIN Sorong.
Mewakili Pemerintah daerah, Wakil Bupati Sorong, Sutedjo berharap agar UIN Sorong lekas terealisasi agar dapat semakin banyak melahirkan generasi sarjana yang berkualitas dan berakhlak.
Ditambahkan oleh Asisten kesejahteraan masyarakat sekaligus Kepala Bapperida, Rahman bahwa wacana IAIN menjadi UIN bukanlah hal yang mustahil, mengingat dahulu diawali dari STID, kemudian STAIN hingga kini menjadi IAIN.
“Dengan kelahiran provinsi Papua Barat Daya, tentunya punya persyaratan. Semua perangkat sudah ada, MRP, DPRP, Polda, Koarmada, bentar lagi Kodam. Nah yang belum ada, adalah Universitas negeri, Kita belum punya. IAIN ini adalah satu-satunya perguruan tinggi negeri disini, maka dari itu, Kami pemerintah mendorong lekas menjadi UIN sehingga lengkap provinsi memiliki semua yang dipersyaratkan,” ungkap Rahman.
Ia berharap dengan kehadiran IAIN menuju UIN akan memberikan kontribusi antara ilmu dan agama bisa sejalan dan menjadi rahmatan lilalamin.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Fauzi Fattah mewakili pemkot Sorong, Kepala Pengadilan Agama, kepala MAN Sorong, Kepala MAN IC Sorong, Danpasmar 3 Sorong, Wakil Rektor, ibu-ibu DWP IAIN Sorong, majelis taklim, gabungan organisasi wanita di Papua Barat Daya dan santri Mahad IAIN Sorong.
Kegiatan diakhiri dengan buka puasa bersama, shalat magrib, tauziah dan shalat isya berjamaah. (Oke)
Komentar