Terangnya Rumah, Terangnya Harapan, Light Up The Dream Sentuh Papua Barat Daya

 

SORONG, PBD – Pagi itu, Rabu (20/8/25), Simson Sineri warga Rt 06/Rw 03 Kelurahan Kladufu, Distrik Sorong Timur, bersama keluarganya tak bisa menyembunyikan senyum bahagianya. Setelah sekian lama mengandalkan listrik tarikan dari rumah saudaranya untuk kegiatan sehari-hari, rumahnya kini tersambung listrik. Semua berkat program Light Up The Dream (LUTD) yang baru saja diresmikan secara simbolis oleh Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, di Jalan Kanal Victory Km 10, Kota Sorong.

____ ____ ____ ____

“Ini sangat membantu kami. Terima kasih kepada PLN dan Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya, khususnya Gubernur Elisa yang hadir dan meresmikan kegiatan ini,” ujar Simson dengan mata berbinar.

Bagi Simson, listrik bukan sekadar kebutuhan sehari-hari. Anak-anaknya kini bisa belajar dengan nyaman, memasak lebih mudah, dan aktivitas rumah tangga menjadi lebih efisien.

“Terangnya rumah, terang pula harapan kami,” tambahnya.

Program LUTD digagas PT PLN (Persero) sebagai bentuk kepedulian pegawai terhadap masyarakat kurang mampu di seluruh Indonesia, termasuk di Papua Barat Daya. Program ini menyasar sambungan listrik baru melalui donasi sukarela pegawai PLN, dengan tujuan mewujudkan “Indonesia Terang” di seluruh pelosok negeri.

Gubernur Elisa Kambu menyampaikan apresiasi dan penghargaan atas kepedulian besar ini.

“Terima kasih untuk PLN dan pegawai yang mendonasikan sebagian gajinya untuk membantu penyambungan listrik baru. Ini bentuk kepedulian luar biasa dari keluarga besar PLN,” ujar Elisa.

Ia menegaskan, Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya juga mendukung program elektrifikasi melalui alokasi dana Otonomi Khusus (Otsus) untuk membantu penyambungan listrik bagi masyarakat, khususnya Orang Asli Papua (OAP).

Lanjutnya, bahwa sejak 2024, sebanyak 702 rumah tangga di provinsi ini telah menerima bantuan listrik. Untuk tahun 2025, ditargetkan 185 rumah tersambung, dan jumlah ini akan terus meningkat hingga 300–400 rumah setiap tahun.

General Manager PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, Diksi Erfani Umar, menambahkan bahwa sejak 2020, lebih dari 36.900 rumah tangga di seluruh Indonesia telah menerima sambungan listrik dari program ini. Khusus di Papua, sekitar 2.700 rumah tangga sudah terbantu.

“Target jangka panjang, empat tahun ke depan, semua masyarakat Papua Barat Daya bisa terjangkau listrik. Ini kerja sama antara pemerintah dan PLN, serta kami mendorong Bupati dan Wali Kota untuk memastikan setiap keluarga bisa menikmati terangnya rumah,” kata Diksi.

Di Papua Barat Daya, PLN menargetkan 447 desa akan teraliri listrik hingga 2029, dengan prioritas untuk 29 desa pada tahun ini, terdiri dari 20 desa di Kabupaten Sorong, 5 desa di Sorong Selatan, dan 4 desa di Raja Ampat. Rasio elektrifikasi provinsi saat ini baru mencapai 66 persen, artinya masih ada sekitar 380 ribu rumah tangga yang belum tersentuh listrik dari total 1,2 juta rumah tangga.

Kehadiran program LUTD, kata Simson, memberi makna lebih dari sekadar terang di malam hari.

“Ini harapan bagi pendidikan anak-anak, peluang usaha, dan kenyamanan hidup sehari-hari. Kami bisa merasakan perubahan nyata,” ujarnya.

Melalui program ini, PLN dan Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya menegaskan satu hal penting yaitu pada momentum bulan kemerdekaan, bahwa kemerdekaan sejati adalah ketika setiap anak di pelosok negeri dapat mengakses listrik, belajar dengan layak, dan hidup lebih sejahtera. (Jharu)

Komentar