JAKARTA – Debat pertama pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sorong sukses digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Sorong di salah satu hotel Jakarta, Papua Barat Daya, Sabtu (26/10/24).
Ditemui usai debat, Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Sorong, nomor urut 4, Agustie CR Sagrim dan Syaiful Maliki Arief cukup puas dengan pemaparan visi misi serta program kerja yang disampaikan tanpa membaca teks itu.
“Visi misi dan program yang Kami sampaikan semua sudah di luar kepala, karena kami bukan bicara apa yang ada di atas kertas tapi yang akan menyentuh langsung masyarakat dan melekat di hati masyarakat,” ucap Sagrim.
Menanggapi pertanyaan dari Paslon 02, Septinus Lobat terkait pendidikan gratis, Gusti mengaku bahwa 2 periode duduk di kursi DPRD Kota Sorong tahu persis APBD Kota Sorong dan belum memungkinkan jika ada pendidikan gratis.
“Saya tadi sebenarnya mau tanggapi balik, tapi karena tidak diberi kesempatan itu jadi Saya cuma mau bilang bahwa kita harus realistis. Hitungan seperti apa yang dimaksud. Saya ini 2 periode duduk di DPRD Kota Sorong tahu persis titik koma nilai APBD. Kemudian PAD kita masih banyak yang bocor kok. Nah itu yang tadi Saya sampaikan sangat realistis. Kalau PAD kita overload, bisa digratiskan tapi posisi saat ini belum bisa memungkinkan, oleh karena itu, jika kami berdua terpilih Kami akan menggenjot PAD supaya tidak bocor dengan membuat tim pengawasan, menggandeng pihak kepolisian dan kejaksaan,” ucap Gusti.
Terkait tanggapannya pada debat perdana, Ia meminta agar Komisi Pemilihan Umum Kota Sorong mengevaluasi waktu presentase visi misi, pada debat kandidat kedua yang akan dilaksanakan di kota Sorong.
“Kalau bisa pada debat berikutnya KPU perlu mengevaluasi waktu kembali. Karena waktu yang ada sangat singkat seakan kita dikejar-kejar begitu dan kalau bisa saling menanggapi dari jawaban lawan,” tutur Gusty Sagrim.
Pada debat yang disiarkan salah satu TV nasional di Jakarta, pasangan Gusty Sagrim dan Syaiful Maliki tampil penuh percaya diri dihadapan puluhan juta penonton mulai dari Pembukaan dengan salam khas orang Moi yang tidak dilakukan kandidat lainnya, penyampaian visi misi tanpa teks hingga pernyataan penutup dengan penuh makna layaknya bait puisi.
“Pastikan pilhanmu nomor 4 foto yang bermahkota melambangkan identitas Papua dan menggunakan peci melambangkan nasionalisme. Baju dengan jas hitam dalaman putih melambangkan bahwa tidak ada perbedaan diantara kita. Jangan ragu bergabung bersama Gasful. Bersama Gasful Maladum aman. Kita tahu kebutuhan masyarakat Kota Sorong. Kita tahu akar permasalahannya dan kita tahu cara penyelesainnya,” tutup Gusti Sagrim. (Oke)
Komentar