STIKES Papua Wisuda 121 Lulusan, Gubernur Elisa Kambu Pesan Soal Integritas dan Pelayanan Kemanusiaan

SORONG, PBD – Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Papua menggelar Wisuda Sarjana, Diploma III serta prosesi Angkat Sumpah Profesi Kesehatan Masyarakat, Ners, dan Teknologi Laboratorium Medis bertempat di Gedung Auditorium STIKES Papua, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Selasa (9/12/2025).

Kegiatan tersebut turut dihadiri langsung oleh Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu serta didampingi jajaran pimpinan perangkat daerah di lingkup Pemprov PBD, Forkopimda serta pihak terkait lainnya.

Dalam sambutannya, Gubernur PBD Elisa Kambu menegaskan bahwa kualitas sumber daya manusia di bidang kesehatan merupakan kunci pembangunan daerah.

Ia menekankan bahwa profesi kesehatan harus dijalani bukan sekadar karena alasan ekonomi, tetapi berdasar pada panggilan hati dan integritas.

“Generasi hari ini harus menunjukkan diri sebagai generasi sehat, generasi cerdas, dan produktif. Yang paling penting yakni integritas diri. Tanpa hati, kita tidak akan menjadi siapa-siapa,” ujar Gubernur PBD Elisa Kambu

Lebih lanjut, Gubernur memandang realita bahwa di masa kini, banyak profesi dijalani demi pertimbangan ekonomi semata, bukan pengabdian. Menurutnya, hal tersebut harus diperbaiki.

Gubernur Elisa menyebut bahwa perencanaan pembangunan kesehatan harus berbasis riset, terutama dalam memahami potensi penyakit dan kebutuhan masyarakat di Papua Barat Daya.

“Kebijakan yang baik harus memberikan solusi. Maka perencanaan harus berbasis riset,” imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, dirinya memaparkan perkembangan anggaran kesehatan di Papua Barat Daya. Menurutnya, alokasi belanja kesehatan mengalami dinamika sejak 2023 hingga 2025 dan tahun depan direncanakan meningkat signifikan.

“Pada prinsipnya pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas layanan kesehatan, termasuk memperkuat pendidikan tenaga kesehatan yang ada di Papua Barat Daya,” terangnya.

Sementara itu, Ketua STIKES Papua, Dr. Marthen Sagrim menuturkan bahwa wisuda tahun ini menjadi momentum penting bagi kampus untuk menunjukkan komitmen dalam menghasilkan tenaga kesehatan yang berkompeten.

Dirinya mengakui bahwa beberapa infrastruktur kampus masih dalam proses pengembangan, namun hal tersebut tidak mengurangi komitmen institusi untuk menjaga mutu pendidikan.

“Yang penting adalah kualitas lulusan. Mereka yang disumpah hari ini merupakan fondasi pembangunan kesehatan di Papua Barat Daya,” kata Ketua STIKES Papua, Dr. Marthen Sagrim.

Tak hanya itu, ia menegaskan bahwa lulusan profesi kesehatan harus mengikuti ketentuan organisasi profesi dan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
Menurutnya, praktik profesi tanpa mengikuti standar dan regulasi dapat berdampak serius, khususnya bagi masyarakat.

“Jangan ikut-ikut praktik yang tidak resmi. Semua harus sesuai standar, sesuai aturan. Ini penting demi keselamatan pasien,” tegasnya.

Berdasarkan data yang dihimpun Sorongnews.com, STIKES Papua meluluskan sebanyak 121 mahasiswa pada Tahun Akademik 2024/2025, dengan rincian sebagai berikut:

  • Sarjana Kesehatan Masyarakat: 30 orang
  • Sarjana Ilmu Keperawatan: 52 orang
  • Sarjana Farmasi: 21 orang
  • Diploma Teknologi Laboratorium Medis (TLM): 14 orang
  • Pendidikan Profesi Ners: 4 orang

Prosesi Angkat Sumpah dilaksanakan untuk tiga program studi, yakni Kesehatan Masyarakat, Teknologi Laboratorium Medis, dan Profesi Ners.

Melalui pelaksanaan Wisuda Sarjana, Diploma III serta prosesi Angkat Sumpah Profesi Kesehatan Masyarakat, Ners, dan Teknologi Laboratorium Medis ini diharapkan para lulusan dapat kembali melayani masyarakat Papua Barat Daya dan menjadi bagian dari solusi atas berbagai tantangan kesehatan di wilayah Provinsi ke-38 di Indonesia ini. (Jharu)

Komentar