RAJA AMPAT, PBD – Insiden penganiayaan terhadap seorang wisatawan asing kembali mencoreng citra pariwisata Raja Ampat. Seorang turis perempuan asal Spanyol berinisial CCS (33) menjadi korban penganiayaan oleh seorang oknum karyawan Kri Eco Resort, Papua Diving, berinisial HS (39), pada Selasa dini hari (29/7/2025), sekitar pukul 01.30 WIT.
Peristiwa kekerasan terjadi di area penginapan Kri Eco Resort, tempat korban menginap. Dari lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP), aparat kepolisian menyita sejumlah barang bukti (BB) berupa kain seprei berlumur darah, satu botol obat tetes mata, serta sebuah gunting yang digunakan pelaku untuk melukai korban.
Kapolres Raja Ampat melalui Kasat Reskrim Iptu Arantaun membenarkan kejadian tersebut. Ia menjelaskan bahwa sebelum kejadian, pelaku terlihat duduk seorang diri di dermaga (jeti) sambil bermain ponsel. Tak lama kemudian, pelaku mendatangi kamar korban.
“Setibanya di kamar korban, pelaku langsung mencekik leher korban. Korban sempat melakukan perlawanan, namun pelaku kemudian menikam bagian kepala korban menggunakan gunting,” ungkap Iptu Arantaun kepada wartawan di ruang kerjanya.
Korban yang terluka sempat berteriak meminta tolong hingga mengundang perhatian petugas keamanan resort. Sayangnya, saat security mendatangi lokasi, pelaku telah melarikan diri.
Mendapat laporan kejadian, tim Satuan Reserse Kriminal Polres Raja Ampat langsung bergerak ke lokasi dan berhasil mengamankan pelaku tidak lama setelah kejadian. HS kini telah ditahan untuk proses penyelidikan dan pemeriksaan lanjutan.
Korban CCS telah dievakuasi ke Kota Sorong untuk mendapatkan perawatan serta membuat laporan resmi di Polresta Sorong.
Berdasarkan keterangan warga dan sejumlah saksi di sekitar resort, pelaku HS dikenal sebagai juru masak di resort tersebut memiliki perilaku menyimpang dan kerap mendatangi tempat-tempat sakral di kawasan tersebut.
Pihak kepolisian masih mendalami motif pelaku serta melakukan observasi kejiwaan lebih lanjut terhadap HS. Sementara itu, kasus ini menjadi perhatian publik karena menyangkut keselamatan wisatawan asing dan potensi dampak negatif terhadap citra pariwisata Raja Ampat sebagai destinasi kelas dunia. (Dav)
Komentar