SORONG, PBD – Penjabat Wali Kota Sorong, Dr. Bernhard Rondonuwu memberikan penghormatan terakhir kepada Almarhum Paulus Solossa, S.Pd di rumah duka Kampung Worot, Klademak Kota Sorong, Papua Barat Daya, Minggu (22/9/24).
Didepan keluarga, Pj Wali Kota Sorong menyampaikan rasa duka yang mendalam atas dipanggilnya Bapak terkasih Paulus Solossa yang dikenal sebagai sosok pendidik yang penuh dedikasi dan pengabdian.
“Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat Kota Sorong,” ujar Bernhard.
Istri almarhum, yang juga seorang guru sekaligus kepala sekolah, turut merasakan duka mendalam atas kehilangan ini. Dedikasi keduanya dalam dunia pendidikan menjadikan mereka sebagai pasangan yang berbakti dan dikenal sangat baik dalam menjalankan tugasnya.
Pj Wali Kota Sorong menyampaikan bahwa keluarga ini adalah keluarga yang diberkati karena berperan sebagai pahlawan tanpa tanda jasa.
“Sama seperti saya yang dibesarkan oleh ibu yang juga seorang guru ujarnya dengan penuh haru. Kepergian Almarhum kiranya keluarga yang ditinggalkan mendapatkan penghiburan dan kekuatan,” ucap Bernhard.
Di rumah duka, terlihat deretan karangan bunga ucapan duka cita dari Kapolda Papua Barat Daya dan Kapolresta Kota Sorong. Kehadiran berbagai pihak dengan ungkapan belasungkawa tersebut menegaskan bahwa almarhum bukan hanya kehilangan bagi keluarga, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Sorong.
“Semoga jasa dan pengabdian Pnt. Paulus Salossa, S.Pd tetap dikenang dan menjadi inspirasi bagi generasi berikutnya,” harap Pj Wali Kota Sorong.
Hadir pula Kepala Dinas Cipta Karya, anggota DPRK Kota Sorong terpilih periode 2024-2029, Rizard Solossa serta Kasatpol PP Kota Sorong, Daniel Jitmau.
Almarhum Paulus Solossa meninggal dunia usai sebelumnya mengikuti unjuk rasa bersama sejumlah orang lainnya di kantor KPU Papua Barat Daya. Paulus sebelumnya tak sadarkan diri saat ikut bersama pengunjuk rasa menyuarakan aksi protes keaslian Orang Asli Papua di KPU PBD.
Sempat dilarikan ke Rumah Sakit Mutiara, nyawa Paulus tak dapat tertolong. (Oke)
Komentar