SORONG, PBD – Penjabat Gubernur Provinsi Papua Barat Daya (PBD) Dr. Drs Mohammad Musa’ad, M.Si resmi melantik 75 pejabat baru di lingkup Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya di aula lantai III kantor Gubernur, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Jumat (15/11/24).
Pelantikan 75 orang itu terdiri dari 1 jabatan pimpinan tinggi pratama (Eselon II), 16 pejabat Administrasi (eselon III) dan 58 pejabat pengawas (eselon IV).
Pj Gubernur dalam sambutannya menekankan bahwa penempatan pegawai dalam jabatan itu merupakan salah satu tahapan dalam manajemen kepegawaian setelah adanya proses rekruitmen melalui pendaftaran, selanjutnya ada formasi dan kemudian seleksi.
“Yang sudah dilantik ini, kita yakini sudah diridohi oleh Yang Maha Kuasa. Karena kalau tidak diridohi, maka ada saja hambatannya,” tekannya.
Lanjut Pj Gubernur, ASN dalam birokrasi kini telah berubah dan tidak sama dengan jaman orde baru dulu.
“Dimana ASN harus berperan sebagai administrator pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Administrator itu adalah pemimpin atau bos atau manajer. Itu dulu,“ lanjutnya.
ASN sekarang, kata Musa’ad, tugasnya berat dimana fungsi birokrasinya sudah berubah mulai sejak diterbitkan Undang undang No 22 Tahun 1999 seterusnya hingga kini, UU No 23 Tahun 2014.
Terdapat tiga fungsi pemerintahan yaitu pertama sebagai pelayan.
“Tugas kita itu melayani masyarakat . Yang kedua kita membangun masyarakat dan ketiga tugas kita memberdayakan masyarakat. Karena itu, yang pertama harus kita lakukan adalah sesuaikan dengan tugas dan tanggung jawab kita,” urainya.
“Jadi kita harus lebih dekat lagi dengan masyarakat, kita harus lebih tahu apa yang dibutuhkan masyarakat menjadi pelayan masyarakat bukan melayani diri sendiri apalagi dilayani. Itu filosofi yang salah,” lanjutnya.
Diakui Musa’ad, hal itu dapat dilihat juga dari komposisi anggaran.
“Maka bila anggaran habis di aparatur, berarti kita masih melayani diri kita sendiri. Tetapi kalau anggarannya sudah di masyarakat berarti kita sudah betul-betul melayani masyarakat. Itu cara sederhana untuk menilai. Dan nampak saat menyusun anggaran jika besarnya di aparatur, itu artinya kita melayani diri kita sendiri. Kalau besarnya uang itu larinya ke masyarakat berarti kita melayani masyarakat,” tandasnya.
Musa’ad menekankan pula pentingnya bagi seorang pejabat saat mengucapkan sumpah janji yang disaksikan semua orang.
“Semua orang menyaksikan itu tetapi yang tidak kelihatan itu yang berbahaya tapi apa yang tersembunyi di hadapan manusia itu tidak tersembunyi di hadapan Tuhan,” pesannya.
Karena itu, yang pertama Musa’ad berharap seluruh pejabat yang baru dilantik dapat melaksanakan amanah ini dengan mengedepankan 3 prinsip yaitu melayani, membangun dan memberdayakan masyarakat.
“Masyarakat kita masih butuh pelayanan, kita masih harus kerja keras supaya masyarakat kita merasa bangga ada Pemerintah. Maka hidup mereka menjadi lebih baik. Jangan sampai masyarakat menilai ada pemerintah sama saja atau ada pemerintah kita jadi lebih susah lagi ini yang bahaya,” sindirnya.
Ia berpesan agar semua ASN harus punya komitmen bersama-sama membangun provinsi baru ini. Ia tahu bahwa hal itu susah tapi ini perjuangan baik dari nilai-nilai agama maupun nilai pengabdian.
“Hari ini memang kita susah-susah, tapi apa yang kita laksanakan itu nilainya di mata Tuhan bagus kalau kita sudah bikin semua. Jadi ambil nilai positifnya, selalu ambil nilai positifnya, semua hal yang kita hadapi bawa ke hal yang positif saja,” pesannya. (Oke)
Komentar