Pertanyaan Seputar COVID, Berikut Faktanya

SORONG, – Tenaga medis yang rela menutup kesempatan berkumpul dengan keluarga dirumah demi berjibaku merawat pasien terpapar COVID 19 sudah dianggarkan oleh pemerintah untuk mendapatkan insentif kenyataannya tak seperti yang dibayangkan.

Hal itu dibenarkan Plt. Sekretaris Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Sorong Faisal dalam zoominar merdeka dalam COVID 19 yang diselenggarakan dalam rangka HUT Sorongnews ke-1 dan HUT RI ke-76 di kota Sorong, Papua Barat, Jum’at (13/8/21).

Berawal dari pertanyaan peserta zoominar. Berikut sejumlah pertanyaan yang dijawab tuntas oleh Faisal yang kesehariannya bertugas di ruang Isolasi Pasien COVID -19 RSUD Sele Be Solu.

1. Kenapa Sedikit-Sedikit Pasien diCOVIDkan ?

Mendengar pertanyaan ini, Faisal mengaku sudah banyak sekali pertanyaan tersebut. Ia mengaku bahwa bukan maksud Rumah Sakit untuk mengcovidkan setiap pasiennya.

Namun kenyatannya, setiap pasien yang dinyatakan suspect atau memiliki salah satu gejala COVID sebelum diperiksa lanjutan wajib dites COVID baik melalui antigen atau PCR. Hal ini untuk mengantisipasi penularan lebih meluas bagi petugas kesehatan maupun orang lain.

“Kalau semua pasien diCovidkan, kami tenaga kesehatan kenapa juga ikutan dicovidkan. Saya pada bulan Desember 2020 juga diserang COVID. Beberapa hari dirawat, merasakan sesak nafas yang berbeda dengan orang asma. Bersyukur Saya masih diberikan kesempatan sembuh,” terangnya.

2. Mengapa Pasien COVID Meninggalnya di Rumah Sakit ?

Pertanyaan tersebut sontak membuat Faisal sedikit tertawa, dengan lugas Ia menyatakan bahwa karena pasien yang sudah parah, sudah sesak nafas akut dibawa ke Rumah Sakit.

“Coba kalau pas sakit parah, dibiarkan saja dirumah, atau berdiam diri di Pasar atau dijalan pasti meninggalnya di sana. Kalau dibawah ke rumah sakit dalam kondisi parah, ya dua kemungkinan saja. Bisa selamat dan tidak selamat,” lugas Faisal.

3. Tenaga Medis Enak Aja Karena Dapat Insentif Dari Pemerintah.

Mendengar pertanyaan itu, Perawat RSUD Sele Be Solu tersebut langsung menanggapi dengan serius. Ia mengaku insentif adalah hadiah bagi tenaga kesehatan karena sebagai garda terdepan mereka menjadi prajurit terdepan dan terakhir menolong pasien COVID.

Namun, yang terjadi saat ini perawat di rumah sakit dan Puskesmas di Sorong justru belum menerima insentif penanganan COVID 19 yang dijanjikan Presiden RI dan direalisasikan pemerintah daerah.

Meski demikian, Faisal membeberkan, seluruh perawat di Sorong melaksanakan tugas utamanya ingin menyehatkan pasien-pasiennya terlebih dahulu. Soal insentif penanganan COVID 19 masih dinomor duakan, sembari mengambil langkah tegas untuk memperjuangkannya.

“Saya menjadi perwakilan perawat-perawat di Sorong untuk menyuarakan hak kami dalam hal insentif ini. Namun Kami tidak lupa kodrat Kami sebagai perawat, tenaga kesehatan lebih utama menolong nyawa orang lain dulu,” tegasnya.

Dikesempatan tersebut, Faisal juga berbagi pengalaman dalam dunia medis seraya mempersilahkan peserta webinar webinar untuk bertanya seputar kesehatan dan lain-lain yang dijawab dengan semangat. (Riq/Hida)

____ _____ _____ _____ ____ ____

Komentar