Pentingnya Literasi Digital Bagi Pelajar

SORONG, PBD – Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Provinsi Papua Barat Daya, Irma Riyani Soelaiman menyebutkan bahwa dalam dunia pendidikan, literasi digital memiliki peranan utama dan penting bagi pelajar.

Menurutnya, terdapat dua aspek terhadap berkembangnya peralatan digital dan akses akan informasi dalam bentuk digital yakni peluang dan tantangan.

“Ada dua ya, peluang dan tantangan. Kedua ini penting dalam literasi digital, berpengaruh terhadap berkembangnya peralatan digital dan akses akan informasi dalam bentuk digital, ” kata Plt Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Provinsi Papua Barat Daya, Irma Riyani Soelaiman saat menjadi salah satu narasumber pada Seminar Pendidikan dengan mengajuk tema ‘Pilihan Tepat Setelah Lulus Sekolah’ bertempat di gedung Lambert Jitmau, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Sabtu (11/3/23) lalu.

Lebih lanjut, disampaikannya bahwa, meningkatnya peluang bisnis e-commerce, lahirnya lapangan kerja baru berbasis media digital hingga pengembangan kemampuan literasi tanpa menegasikan teks berbasis cetak, dinilainya semua itu sebagai bagian peluang perkembangan dalam dunia digital.

“Misalnya ada perusahaan yang meningkatkan pemasaran produknya ataupun jasanya dengan mengurangi waktu, ini peningkatan peluang bisnis e-commerce. Ada juga on-demand platform, ada yang menjadi youtuber, vlogger, influencer dan lain sebagainya, ini tentunya melahirkan lapangan kerja baru berbasis media digital. Pembuatan blok yang dibuat dalam media digital dan dapat dibukukan, sehingga dapat menjadi penulis, ini sebagai pengembangan kemampuan literasi tanpa menegasikan teks berbasis cetak, keseluruhan yang saya sampaikan ini merupakan peluang perkembangan dalam dunia digital,” jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, dirinya menerangkan bahwa, terdapat berbagai tantangan yang dihadapi dalam perkembangan dunia digital, diantaranya jumlah generasi muda yang mengakses internet pun sangat besar, sebanyak 99,16 persen kelompok usia 13-18 tahun mengakses internet, ini berdasarkan hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada tahun 2021-2022.

Siapa sangka, dibeberkannya bahwa, tantangan dalam perkembangan dunia digital yang menjadi perhatian semua pihak yakni persentase akses anak di Indonesia terhadap konten berbau pornografi melalui media daring (online) pun begitu tinggi, mencapai 66,6 persen untuk anak laki-laki.

“Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) mengungkapkan 66,6 persen anak laki-laki dan 62,3 persen anak perempuan di Indonesia menyaksikan kegiatan seksual (pornografi) melalui media daring (online),” bebernya.

Tak hanya itu, disampaikannya juga penyebaran berita atau informasi hoaks, ujaran kebencian dan intoleransi di media sosial pun menjadi tantangan yang dihadapi dalam perkembangan dunia digital saat ini.

“Generasi muda yang punya keahlian untuk mengakses digital, saat ini belum mengimbangi kemampuannya menggunakan media digital untuk kepentingan memperoleh informasi pengembangan diri,” sebutnya.

Kemudian, dipaparkannya bahwa, literasi digital ini memuat pengetahuan serta kecakapan pengguna dalam memanfaatkan media digital.

“Seperti alat komunikasi, jaringan internet untuk menemukan, mengevaluasi, memanfaatkan, membuat konten atau informasi dan memanfaatkan secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat dan patuh hukum dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari,” paparnya.

Dalam literasi digital, disebutkannya juga bahwa terdapat 4 pilar penting yang mengikatnya.

“Ada 4 pilar literasi digital, etika digital, budaya digital, keterampilan digital dan keamanan digital,” sebutnya.

Selanjutnya, ditegaskannya bahwa literasi digital akan menciptakan tatanan masyarakat dengan pola pikir dan pandangan yang kritis dan kreatif, tidak akan mudah termakan oleh isu yang provokatif, menjadi korban informasi hoaks atau korban penipuan yang berbasis digital.

“Keberhasilan membangun literasi digital merupakan salah satu indikator pencapaian dalam bidang pendidikan dan kebudayaan. Dengan Demikian, literasi digital perlu dikembangkan di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat, sebagai bagian dari pembelajaran sepanjang hayat” tegasnya.

Ditambahkannya bahwa, dalam dunia literasi digital, terdapat tujuan serta manfaat yang mampu dirasakan oleh peserta didik (pelajar).

“Tujuannya yakni meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ketrampilannya tidak sebatas penggunaanya. Selain itu, untuk manfaatnya diantaranya menambah wawasan individu dengan memanfaatkan media digital, meningkatkan kemampuan individu untuk lebih kritis, menambah kosa kata dalam menambah informasi serta menambah ketrampilan,” tambahnya.

Diakhir kesempatan, dirinya pun mengingatkan kepada ratusan pelajar yang berkesempatan hadir dalam seminar pendidikan itu bahwasanya penguatan budaya literasi adalah kunci memajukan negeri ini.

“Penguatan budaya literasi adalah kunci memajukan negeri ini,” tutupnya. (Jharu)

Komentar