MAYBRAT, PBD – Penjabat (Pj) Bupati Maybrat, Bernhard E. Rondonuwu membuka rapat aksi ke 3 konvergensi rembuk stunting di Aula Setda Maybrat, Selasa (27/6/23). Rapat dihadiri Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang terdiri dari sejumlah pimpinan OPD di Maybrat.
Tak cuma TPPS, rapat juga dihadiri oleh Plt. Sekda, Ferdinandus Taa, Kapolres, AKBP. Gleen Rooi Molle, S.IK sama Dandim 1809, Letkol Inf. Yohanes Andi Wibowo . Rembuk stunting merupakan aksi konvergensi untuk percepatan penurunan stunting tahun 2023 di Kabupaten Maybrat.
Terkait stunting, tentunya menjadi perhatian khusus dari pemerintah mulai pusat hingga di daerah. Pasalnya, stunting akan menjadi ancaman utama terhadap kualitas manusia Indonesia, juga ancaman terhadap kemampuan daya saing bangsa.
Dimana anak stunting, bukan hanya terganggu pertumbuhan fisiknya saja, tetapi juga terganggu perkembangan otak. Hal ini tentu akan mempengaruhi kemampuan dan prestasi di sekolah serta produktivitas juga kreativitas di usia-usia produktif.
Dalam arahannya, Pj Bupati meminta semua pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terlibat agar bekerja bersama dan saling mendukung didalam penuntasan penurunan stunting di wilayah Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya.
Menurutnya, stunting akan mempengaruhi semua. Dimana jika stunting tinggi, tentunya berpengaruh terhadap anak-anak generasi kedepan. Olehnya itu, semua pimpinan OPD yang ditunjuk harus serius menangani stunting ini.”
“Yang bertanggung jawab untuk anak-anak kita di Maybrat adalah semuanya. Ini soal kepentingan generasi kedepan. Sehingga saya berharap semuanya terlibat untuk penurunan stunting. Saya juga minta dinas kesehatan agar menyiapkan data yang dibutuhkan DPPKB,” ujar Rondonuwu.
Usai rapat aksi ke 3 konvergensi rembuk stunting, Pj Bupati dan TPPS melaksanakan penandatanganan komitmen bersama untuk percepatan penurunan stunting di Maybrat dan berita acara rembuk stunting (Valdo).
Komentar