SORONG,- 17 hari bencana alam terjangan angin kencang dan gelombang tinggi yang mengakibatkan puluhan rumah warga hanyut di Klademak II Pantai Kota Sorong, Selasa (22/2/22) lalu. Akibatnya puluhan Kepala Keluarga harus rela mengungsi di tenda pengungsi ataupun rumah kerabat mereka.
Segala upaya telah dilakukan oleh Pemerintah untuk menanggulangi para korban tersebut, seperti menyediakan tenda sebagai hunian sementara dan bahan makanan.
Dibalik tenda pengungsian terdengar suara tangisan dari beberapa bayi yang masih berusia 1 minggu hingga 1 bulan, dengan beralaskan karpet tipis diatas papan, bayi-bayi ini harus menanggung penderitaan saat mereka berada di pengungsian.
Salah seorang Ibu, Hesti Maay, saat ditemui sorongnews.com dalam tenda pengungsian mengatakan bahwa musibah tak dapat dihindari. Mereka pun lebih mengutamakan nyawa Mereka ketimbang harta benda milik mereka. Namun yang terpenting saat ini menurutnya adalah pakaian sekolah dan kasur untuk beberapa bayi agar badan mereka tidak sakit dan bisa nyaman istirahat.
“Pas kejadian tidak ada harta benda dan pakaian yang kami bawa. Paling utama hanya selamatkan diri dan juga anak-anak, sampai sudah 2 minggu ini anak-anak tidak sekolah karena pakaian sekolah hanyut terbawa gelombang,” ungkap Maay.
Sehingga dirinya berharap kepada pemerintah agar bisa selesaikan tempat tinggal yang layak, tapi juga dapat menyediakan pakaian sekolah untuk anak-anak dan kasur untuk bayi supaya mereka bisa tidur dengan baik.
Sementara itu, Penina Rouw seorang ibu yang baru saja melahirkan 1 minggu lalu mengatakan bahwa segera mungkin Pemkot Sorong bisa selesaikan hunian yang layak untuk segera mungkin bisa ditempati para korban.
Dikarenakan daya tahan tubuh orang dewasa berbeda dari para bayi baru dilahirkan yang tidak bisa terus terkena angin apalagi pada saat malam hari angin bertiup sangat kencang.
Dirinya juga berharap agar pihak puskesmas atau posyandu terkait bisa datang mengecek kondisi Bayi dan balita di tempat pengungsian. Hal ini dikarenakan mengingat kondisi Kota Sorong masih sering terjadi angin bertiup kencang.
Sampai saat ini anak-anak yang merupakan pengungsi rumah hanyut, tidak dapat bersekolah dengan baik karena tidak memiliki pakaian sekolah, serta masih sangat kekurangan kasur.
Sehingga dari peristiwa ini dapat diharapkan kepada seluruh warga kota Sorong para dermawan agar bisa membantu memberikan pakaian sekolah serta kasur untuk para korban yang sebagian besar terdiri dari bayi, balita hingga remaja. (Mewa)
Baca juga : https://sorongnews.com/wali-kota-temui-pengungsi-rumah-hanyut-janji-bantu-material-kecuali-kayu-gatal/
Komentar