SORONG, – Persoalan kekerasan yang terjadi kepada perempuan dan anak merupakan masalah yang sangat krusial dan kini menjadi marak di Kota Sorong, Papua Barat. Sebagai pengacara perempuan dalam menyikapi persoalan kekerasan terhadap perempuan dan anak yang saat ini menjadi marak di Kota Sorong, tentu menjadi tantangan tersendiri bagi para perempuan dan anak untuk melewati masa sulit itu.
Kadang sebagian wanita lebih suka diam dan menerima segala bentuk perlakuan dari sang suami seperti dibentak, dipukul bahkan lebih.
“Terkait kekerasan terhadap perempuan dan anak saat ini lagi marak-maraknya dan sering terjadi biasanya dalam kehidupan rumah tangga, kadang perempuan jika di bentak atau dipukul mereka lebih suka diam,” terang Iriani di Pengadilan Negeri Sorong, Selasa (28/6/22).
Dikatakannya jika perempuan mendapatkan perlakuan seperti itu, harusnya mereka sadar karena perempuan juga mempunyai perlindungan tersendiri, apalagi keluarga dan tetangga juga berperan untuk melindungi perempuan dan anak yang mendapatkan berbagai kekerasan disekitarnya.
“Seharusnya disaat perempuan mendapatkan perlakuan seperti itu, perempuan harus sadar perempuan juga punya perlindungan. Bahkan tetangga dan keluarga dalam rumah sebenarnya mereka sangat berperan untuk melindungi perempuan dan anak dari kekerasan,” imbuhnya.
Iriani menjelaskan selama melakukan pendampingan terhadap perempuan dan anak, masalah yang sering dialami oleh perempuan adalah tekanan psikis dan penganiayaan dalam rumah tangga, menurutnya kasus kekerasan terhadap anak dalam rumah tangga jarang terjadi, namun lebih banyak terjadi diluar rumah, misalnya pelecehan seksual bahkan lebih daripada itu.
Jika terjadi kekerasan dalam rumah tangga yang tak kunjung usai baik suami dan istri sama-sama keras, menurut pengacara ini solusi terbaik adalah perpisahan atauperceraian, karena anak-anak yang akan menjadi korban kekerasan yang terus menerus sehingga akan menggangu psikisnya. Dari pada kedepannya ditakutkan masuk tindak pidana lebih baik pisah.
“Jika terjadi kekerasan terhadap perempuan dan anak, mari masyarakat kita sama-sama berperan untuk melindungi mereka jika tidak bisa ditolong, langsung kita hubungan pihak berwajib, karena hal-hal seperti ini sangat krusial sekali,” himbaunya. (Fatrab)
Komentar