SORONG, PBD – Aroma masakan di dapur kini tak hanya pedas di lidah, tapi juga perih di kantong. Harga tomat dan cabai di Pasar Remu Kota Sorong melonjak tajam dalam satu pekan terakhir. Kenaikan harga ini membuat para ibu rumah tangga dan pedagang kecil harus putar otak untuk menyesuaikan anggaran belanja mereka.
Di Pasar Remu, tomat yang sebelumnya dijual Rp15.000 per kilogram kini tembus Rp60.000 per kilogram. Sementara itu, cabai rawit naik drastis dari Rp40.000 per kilogram menjadi Rp120.000 hingga Rp130.000 per kilogram. Sementara cabai merah dari semula Rp40.000 per kilogram kini paling murah Rp80.000 per kilogram.
“Saya sampai dua kali keliling pasar cari yang lebih murah, tapi tetap saja mahal. Mau masak sambal sekarang mikir dulu,” ujar Ibu Yanti, seorang ibu rumah tangga yang ditemui saat berbelanja.
Hal senada juga dirasakan oleh pedagang makanan kaki lima. Syahril, penjual nasi kuning, mengaku terpaksa mengurangi porsi sambal karena tak sanggup membeli cabai sebanyak biasanya.
“Kalau harga begini terus, bisa-bisa saya naikkan harga jual. Tapi kasihan juga pelanggan,” keluhnya.
Menurut keterangan dari salah satu pedagang, Mas Aris, lonjakan harga disebabkan oleh pasokan dari luar daerah yang juga mengalami kenaikan harga. Tak jauh berbeda dengan harga pasokan dari petani lokal.
“Biasanya, kami ambil dari Makasar, tapi harga disana juga selisih Rp2000 saja dengan harga dari petani lokal sini. Jadi kami ambil yang pasokan petani lokal saja. Kenaikan harga kali ini memang terbilang paling lama, karena sudah hampir sepekan harga masih naik beberapa kali lipat dari sebelumnya,” jelas Aris, pedagang sayur di Pasar Remu, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Senin (7/7/25).
Ia berharap pemerintah daerah bisa memberikan solusi terkait pasokan cabai dan tomat yang terus mengalami kenaikan agar tidak menjadi langka di wilayah Sorong.
Meski harga meroket tapi tak membuat tobat, karena tomat dan cabai tetap menjadi primadona dapur. Di balik kenaikannya, bahan-bahan ini menunjukkan betapa eratnya urusan bumbu dengan denyut kehidupan masyarakat sehari-hari. (oke)
Komentar