Pedagang Keluhkan Sepinya Pasar Snon Bukor, Minta Perhatian Bupati Raja Ampat

RAJA AMPAT, PBD — Pasar Baru Snon Bukor di Kota Waisai, Kabupaten Raja Ampat, kini tampak sepi pembeli. Kondisi itu dikeluhkan para pedagang yang menyebut pendapatan mereka semakin menurun dalam beberapa bulan terakhir.

Salah seorang pedagang yang enggan disebutkan namanya mengaku, saat pertama kali berjualan pasar tersebut sempat ramai, namun kini semakin sepi.

____ ____ ____ ____

“Pertama berjualan ramai, tapi makin ke sini makin sepi. Pendapatan kami juga menurun,” ujarnya dengan nada sedih saat ditemui di Pasar Snon Bukor, Sabtu (13/9/2025).

Ia bahkan meminta wartawan melihat langsung kondisi pasar yang tampak sepi.

“Coba bisa lihat sendiri, makin hari pembeli makin berkurang di pasar ini,” tambahnya.

Ketika ditanya soal kegiatan studi tiru Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Raja Ampat bersama sejumlah pedagang ke Yogyakarta beberapa waktu lalu, ia mengaku tidak tahu-menahu.

“Studi tiru di Yogyakarta kami tidak tahu,” tegasnya.

Ibu empat anak ini juga mengungkapkan, sering kali dagangannya tidak laku dan tersisa banyak, sehingga ia mengalami kerugian. Namun, karena harus menghidupi keluarganya, ia tetap bertahan berjualan.

“Kadang habis, kadang banyak tersisa. Tapi mau bagaimana? Kami tetap bertahan,” ucapnya.

Diketahui, sebelumnya sempat beredar pemberitaan di salah satu media online yang menyebut pedagang Pasar Snon Bukor mendapat manfaat dari studi tiru Disperindag Raja Ampat di Yogyakarta. Namun, fakta di lapangan menunjukkan sejumlah pedagang justru tidak mengetahui adanya program tersebut.

Mereka berharap Bupati Raja Ampat untuk memberikan solusi bagi para pedagang tersebut. (David)

Komentar