SORONG,- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sorong, Herlin Sasabone, menghimbau kepada masyarakat Kota Sorong, Papua Barat Daya, agar tetap waspada terhadap gempa yang sewaktu-waktu dapat terjadi.
Hal ini disampaikan Kepala BPBD Kota Sorong itu, sebab melihat gempa yang telah terjadi di Turki hingga Suriah pada Senin (6/2/23) lalu, dengan magnitudo (M) 7,8 serta menelan ribuan korban jiwa akibat gempa yang berlangsung saat warga terlelap.
“Gempa itu tidak bisa diprediksikan, makanya masyarakat harus waspada, sebab Sorong ada 9 potensi bencana alam, salah satunya gempa bumi,” ungkap Kepala BPBD Kota Sorong, Herlin Sasabone, saat diminta tanggapan terkait gempa yang terjadi di Turki hingga Suriah, Rabu (8/2/23).
Dijelaskan Herlin, dari kajian potensi gempa untuk Kota Sorong, disampaikannya bahwa Sorong dapat mencapai 8 skala richter.
“Sorong pernah mengalami gempa 7 skala richter, dengan kerusakan yang cukup signifikan saat itu,” tandasnya.
Lebih lanjut, dirinya menghimbau pada warga masyarakat, bahwa dengan situasi seperti ini, pertama masyarakat harus paham terkait jalur evakuasi menuju ke tempat mana yang aman.
Kemudian, dipaparkannya bahwa siapa saja yang harus dievakuasi terlebih dahulu yakni kelompok rentan terdiri dari lansia, ibu hamil, anak-anak dan orang cacat.
“Kami juga sering memberi edukasi pada masyarakat, persiapkan tas siaga yang didalamnya berisikan dokumen penting, namun terdapat juga bahan-bahan makanan yang dipersiapkan selama 3 hari,” terangnya.
Tak hanya itu, dibeberkannya bahwa, BPBD saat bencana terjadi dalam masa waktu 3 hari apabila pertolongan belum datang, maka disampaikan Herlin perlu adanya tas siaga, sehingga tidak perlu takut namun perlu waspada.
“Untuk wilayah Kota Sorong, semua harus waspada terhadap gempa, tetapi untuk tsunami itu dititik beratkan ke Distrik Maladumes, Distrik Sorong Barat dan Distrik Manoi,” pesannya. (Mewa/Jharu)
Komentar