News Cafe Jurnalis Papua Barat, Bahas Soal Otsus Hingga Tak Punya Otak

SORONG,- Layaknya Sebuah Kedai Kopi yang biasa menyediakan makanan ringan dan minuman, News Cafe hadir sebagai wadah yang ditujukan khusus bagi jurnalis untuk mendapatkan informasi terkini sekaligus berbagi pengetahuan mengenai topik yang diangkat sembari menikmati makanan ringan dan minuman yang tersedia.

Diskusi tersebut mengangkat topik-topik terkini terkait program strategis peningkatan pembangunan kampung (Prosppek) melalui dana Otsus Papua Barat.

News Cafe pun diselenggarakan KOMPAK Yayasan Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia (BaKTI), bersama Jurnalis Papua Barat dengan mengangkat tema Online, Independensi Jurnalis dan Ranah Hukum yang digelar di lantai 6 Vega hotel, Kota Sorong, Papua Barat, Jum’at (24/9/21).

Direktur Eksekutif BaKTI, Yusran Laitupa membuka secara resmi kegiatan News Cafe tersebut hingga penghujung kegiatan berjalan dengan baik. Setelah dibuka langsung oleh direktur eksekutif BaKTI, dilanjutkan pemaparan materi oleh Kasubid Data Pembangunan Bapedda Papua Barat, Miracle Ginuny terkait Prospek Otsus Papua barat.

Ia mengatakan bahwa sesuai dengan UU No 02 tahun 2021 berisi tentang Otonomi Khusus (Otsus) salah satunya tergantung pada data sahih jumlah Orang Asli Papua (OAP) yang berada di Kabupaten/Kota. Dalam pemaparannya, Ia menyebutkan bahwa bantuan keuangan kepada distrik kelurahan maupun kampung yang merupakan inisiatif bersama pemprov Papua Barat serta seluruh pemkab/pemkot di Papua Barat yang pendanaannya bersumber dari dana Otsus.

Disambungnya, Ia memaparkan kepada jurnalis yang hadir bahwasanya pemerintah pusat saat ini langsung mentransfer dana Otsus ke rekening setiap masing-masing pemkab/pemkot dan pemprov sesuai dengan proporsi yang telah ditetapkan.

“Tidak seperti dahulu, dari provinsi akan transfer ke kabupaten/kota, akan tetapi sejak tahun depan 2022 pemerintah pusat yang akan mentransfer kepada pemkab/pemkot sendiri tanpa campur tangan pemerintah provinsi”, terang Miracle.

Selanjutnya Ia menjelaskan peningkatan kapasitas kader kampung yang mampu dengan terampil menyusun tata kelola pembangunan kampung secara baik. Dimana pendataan OAP termasuk non OAP dilaksanakan melalui penguatan sistem informasi dan administrasi kampung plus (SAIK +) sebagai bagian dari Prosppek itu sendiri. Data yang salah satunya dikumpulkan oleh kader kampung diindentifikasi masalahnya, sehingga sebagai langkah bagian dari penyelesaian masalah. Adapun masalah yang diindentifikasi diantaranya jumlah OAP dan Non OAP kelompok Usia SD hingga SMA yang mengenyam bangku pendidikan ataupun tidak hingga masalah kesehatan.

Akan tetapi saat ini, Ia membeberkan data yang terkumpul di lingkup Papua Barat yakni baru Kabupaten Manokwari, Manokwari Selatan, Kabupaten Sorong, Fakfak serta Kaimana. Hal ini menurut Miracle butuh perhatian khusus pemerintah daerah dalam menyusun usulan dana Otsus. Karena berdasarkan UU Otsus yang baru bahwa besaran dana Otsus disesuaikan dengan jumlah OAP, jumlah penduduk dan usulan dari daerah ke pemerintah pusat. Jadi tidak lagi melalui provinsi. Namun jika daerah Kabupaten atau Kota tidak ada usulan, maka akan diambil alih Provinsi untuk pengusulan.

Wartawan Senior TEMPO, Yosep Suprayogi dengan cukup cekatan dan lugas memberikan materi terkait kinerja pers dengan hukum. Ia mengupas tuntas sejumlah pasal karet yang dapat membui jurnalis dalam berkarya. Padahal pekerja pers, dilindungi oleh UUD 1945, UU Pers nomor 40 tahun 1999 dan MoU bersama antara Dewan Pers dengan Kepolisian dan kejaksaan agung. Ia pun menegaskan kepada jurnalis di Papua Barat, untuk bekerja sesuai Kode Etik Jurnalistik (KEJ). Kalau sudah mengikuti KEJ kemungkinan terjerat hukum sangat kecil. Dengan sejumlah materi dengan selingan game imajinatif, Ia sampai membahas terkait fungsi otak kanan, otak kiri dan tak punya otak. Hal ini membuat sekitar 30 jurnalis Papua Barat terkesan.

Sementara itu, Team Leader BaKTI, Caroline Tupamahu mengucapkan apresiasinya kepada jurnalis di Papua Barat yang mengikuti kegiatan news cafe tersebut. Dengan keterlibatan jurnalis, Ia berharap informasi terkait pemanfaatan dana Otsus dapat diperoleh masyarakat dengan utuh dan mengawal pemanfaatan dana Otsus sesuai peruntukannya.

Salah satu jurnalis yang mengikuti kegiatan tersebut, Juventus dari Papua Barat Pos mengucapkan terima kasihnya atas kegiatan News Cafe tersebut. Dimana keterbukaan dan informasi terkait Otsus ini sangat perlu dan penting bagi jurnalis sebagai bahan informasi dasar dalam memberitakan soal pemanfaatan Otsus.

“Semoga kegiatan ini berkelanjutan, agar kami Wartawan juga bisa update mengenai pemanfaatan dana Otsus ini. Terima kasih juga kepada BaKTI yang sudah mau melibatkan jurnalis dalam mengawal Otsus di Papua Barat,” terang Juven. (Jharu/Oke)

Komentar