SORONG, PBD- Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) Oikumene Bahtera Injil (OBI) Aspol berhasil menamatkan dan melepas siswanya sebanyak 30 orang untuk tahun ajaran 2022/2023.
Penamatan dan pelepasan ini dihadiri langsung Ketua PHMJ OBI Aspol Pendeta Oktovina Rumbiak, yang didampingi oleh utusan Klasis GKI Sorong bersama utusan Dinas Pendidikan Kota Sorong.
Kepala Sekolah Paud OBI Aspol, Meyske Mailensun Samonsabra, saat ditemui menceritakan sukacita dari perjuangan paud yang memiliki fasilitas terbatas namun bisa tetap menamatkan anak-anak setiap tahun sampai pada angkatan 10.
“Rangkaian ini adalah akhir dari satu semester anak-anak usia dini boleh menempuh pendidikan di Paud kami, ada 30 anak yang telah kami tamatkan mereka adalah angkatan kesepuluh,” ucap Meyske saat ditemui sorongnews.com, Senin (5/6/23).
Meyske bercerita, berdirinya paud pada tanggal 29 Juni tahun 2013 dimana bermula dari Ketua PHMJ lama yakni Pendeta Christian Paraibabo.
“Beliau melanjutkan amanat dari Sinode hingga Klasis bahwa semua gereja-gereja harus mempunyai lembaga pendidikan anak usia dini, nah dari situlah Paud OBI Aspol ada hingga tahun ini telah menamatkan angkatan yang ke-10,” ungkapnya.
Bebernya, meski harus belajar dengan menggunakan sayap kiri dan kanan gedung gereja, para bunda dan yanda tetap semangat memberikan ilmu kepada anak-anak paud.
Diakuinya, memang fasilitas masih sangat kurang namun hal tersebut tidak mengurangi sukacita selaku tenaga didik yang dibarengi dengan dukungan penuh dari orangtua murid.
“Kami sangat berterima kasih kepada orangtua karena telah mempercayakan kami untuk mendidik anak-anak mereka di Paud OBI Aspol,” jelasnya.
Sehingga Ia berharap, selepasnya dari paud sekiranya orang tua turut memberikan motivasi sebab pendidikan terutama ada didalam keluarga.
Meyske menambahkan, biarlah anak-anak ini dapat melanjutkan pendidikan di jenjang lebih lanjut, dan kelak dapat menjadi kebanggaan orangtua, bangsa bahkan terlebihi lagi hidup takut akan Tuhan.
Untuk diketahui bersama Paud GKI Oikumene Bahtera Injil Aspol, memiliki empat tenaga didik terdiri dari tiga orang perempuan (Bunda) dan satu orang laki-laki (Yanda). (Mewa)
Komentar