SORONG, – Beberapa cabang olahraga (Cabor) yang diikuti oleh para atlet Papua Barat dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 mendapatkan hasil yang kurang memuaskan. Data dari panitia PON XX Papua, perolehan medali Papua Barat berada di ranking 29 pada Senin (11/10/21) malam.
Menanggapi kurang bersinarnya atlet Papua Barat di ajang PON XX dikupas habis-habisan oleh mantan pelatih Persatuan Sepak Bola Indonesia-Kota Sorong (Persikos), Valdo Tutuhatunewa saat bertandang ke ruang pers Kota Sorong, Papua Barat, Selasa (12/10/21).
Valdo mengungkapkan khusus untuk sepak bola, Papua Barat tidak lolos pra PON sehingga tidak dapat mengikuti ajang PON XX. Padahal menurutnya, Sumber Daya Manusia (SDM) pemain sepak bola di Wilayah Sorong sangat banyak dan potensial. Banyak atlet Nasional yang bertandang di lapangan hijau berasal dari Kota Sorong.
“Papua Barat ini memiliki banyak atlet yang mumpuni untuk ditempatkan di perlombaan seperti PON XX. Tapi Sayang Pemerintah gagal dalam pembinaan atlet. Hal ini terlihat dengan kurangnya dukungan pemerintah dalam memberikan sarana prasarana dan kesejahteraan bagi atlet bahkan pelatih,” ujar Valdo.
Menurut Valdo bahwa keseriusan pemerintah daerah maupun provinsi dalam pengembangan bidang olah raga masih sangat minim bahkan kurang. Semua bergerak cepat ketika ada event-event nasional. Padahal pengembangan atlet setiap cabang olah raga harus dilakukan secara terus menerus dengan dukungan sarana dan prasarana yang memadai.
Ia pun mengkritik Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) daerah maupun Provinsi Papua Barat yang terkesan tak memahami fungsi dan tugasnya sebagai wadah membina atlet di bidang Olah raga.
“Apalagi kesejahteraan, Semua dilakukan dengan suka cita dan hobby saja. Kami sebagai pelatih berusaha melatih para atlet sebaik mungkin dengan apa adanya. Hanya saja kurangnya sarana, prasarana baik moril maupun materiil yang diberikan oleh pemerintah menyebabkan kualitas para atlet jadi menurun,” ujar Valdo.
Meskipun dengan sarana yang minim papua barat telah menciptakan atlet yang sangat membanggakan seperti Misalnya legenda, Boaz Solossa, Ortizan Solossa, Braiif Fatari, Ricky Kambuaya yang telah masuk TimNas.
“Mereka adalah contoh dari hasil binaan dengan sarana yang minim yang berhasil diciptakan oleh Papua barat. Seharusnya banyak lagi atlet-atlet bintang yang bisa lahir di Papua Barat Jika ada dukungan Pemerintah,” ujar Valdo.
Ia pun berharap kedepannya, pemerintah Papua Barat dan pemerintah daerah Kabupaten/Kota lebih baik lagi dalam memperhatikan bidang olah raga, baik sarana prasarana maupun kesejahteraan mereka. (Nangjul/Oke)
Komentar