SORONG, PBD – Kepala Dinas Kependudukan Catatan Sipil dan Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung Papua Barat Daya, Adolof Kambuaya menargetkan Wilayah Papua Barat Daya pada tahun 2023 ini dapat tuntas 100 persen perekaman Elektronik KTP (EKTP). Hal ini disampaikan Adolof saat dijumpai diruang kerjanya, di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Jumat (17/2/23) silam.
Ia mengatakan rata-rata perekaman EKTP di Papua Barat Daya baru sekitar 90% dari data terakhir 30 Januari 2023 lalu. Dimana presentase terkecil berada di Kota Sorong. Berikut uraiannya :
- Kota Sorong : Wajib KTP berumlah 209.949 jiwa, yang baru melakukan perekaman KTP 129.395 jiwa dan yang belum merekam sebanyak 80.554 jiwa atau capai 61,63%.
- Kabupaten Sorong : jumlah wajib ktp 118.679 jiwa yang merekam 68.603 jiwa dan yang belum 20.548 jiwa. Mencapai 96%.
- Kabupaten Tambrauw : jumlah wajib KTP 32.998 jiwa yang telah merekam 20.000 jiwa dan yang belum 12.998 jiwa. Mencapai 96%.
- Kabupaten Maybrat : Jumlah wajib KTP 44.686 jiwa, yang merekam 25.160 jiwa dan yang belum merekam 3.550 jiwa atau mencapai 99,2%
- Kabupaten Sorong Selatan : wajib KTP 33.929 jiwa yang Sudah merekam 32.694 jiwa dan yang belum merekam 1.233 jiwa atau mencapai 96%
- Kabupaten Raja Ampat : jumlah wajib rekam KTP 118.978 jiwa yang merekam 38.100 jiwa yang belum merekam 4.506 jiwa atau mencapai 96%.
Ia mengatakan bahwa usai Rakornas di Manado belum lama ini, diketahui bahwa ada 549 Kabupaten / Kota yang bermasalah terkait pencatatan adminduk. Oleh akrena itu, dengan kehadiran daerah otonom baru termasuk Papua Barat Daya, Adolof berharap dapat memutus mata Rantai kesulitan tersebut.
Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan menjemput bola perekaman EKTP hingga akhir bulan Februari ini kepada sejumlah penduduk yang belum merekam atau pemutakhiran data ulang.
“Kita juga dikejar dengan keperluan dan kepentingan Pemilu 2024, dimana KPU telah menurunkan sejumlah petugas untuk melakukan pemutakhiran data. Jadi Kami target akhir bulan ini (Februari) perekaman EKTP Sudah tuntas, kecuali Pemilih pemula,” ujar Adolof. (Oke)
Komentar