MAYBRAT,- Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Kabupaten Maybrat, Kornelius Kambu mengungkapkan bahwa proses pemindahan anak-anak murid untuk kembali ke sekolah asal wilayah Distrik Aifat Selatan, bukanlah pemaksaan tapi kembali pada kemauan dari orangtua murid tersebut.
Hal ini disampaikan menjawab aspirasi para orangtua murid. Soalnya sebagian orangtua asal Kampung Kisor mengaku masih trauma melihat kejadian 02 September 2021 lalu. Maka pihaknya lebih memilih tidak ingin kembalikan anaknya ke sekolah asal dan bertahan disekolah titipan yakni, SD Inpres 30 Aitinyo hingga rasa trauma hilang.
“Harus diluruskan bahwa, pemindahan anak murid ini untuk kembali ke sekolah asalnya bukan paksaan, tapi kembali pada kemauan orangtua sendiri. Bila ingin tetap bertahan di sekolah titipan dan tidak kembali ke sekolah asal silahkan. Maka kita akan akhiri proses penitipan dan menarik dapodiknya,” jelas Kornelius di Aitinyo, Rabu (9/2/22).
Dijelaskannya, sesuai data ada sekitar 20 anak murid asal Kisor dan Romatolak, Distrik Aifat Selatan yang bersekolah di SD Inpres 30 Aitiyo. Jika para orangtua sudah sepakat untuk tidak lagi membawa anak-anak murid kembali ke sekolah asalnya. Maka, pihaknya juga akan tarik dapodik dari sekolah induk ke SD Inpres 30 Aitinyo sehingga tidak ada persoalan-persoalan pendidikan kedepan.
“Jadi kita akan tunggu data-data resmi dari operator sekolah masing-masing agar dinas tarik dapodiknya ke sekolah sekarang ini. Begitupula 2 murid SMP yang memilih untuk bertahan di SMP Aitinyo tidak mau kembali ke sekolah asal di Susumuk, kita akan tarik dan pindahkan dapodiknya. Kita mau semua proses belajar mengajar harus berjalan baik di Kabupaten Maybrat,” cetusnya Kornelius.
Dikesempatan ini, Ia juga berterima kasih kepada kepala-kepala sekolah serta dewan guru SD maupun SMP di Aitinyo, dimana telah memberikan yang terbaik kurang lebih 6 bulan terhadap anak-anak pengungsi dari wilayah Aifat Selatan. Semua proses belajar mengajar dilakukan, dan berjalan secara baik hingga anak-anak menerima raport.
“Saya harap hal-hal ini terus dijaga, para guru tetap memberikan yang terbaik pada murid. Proses pendidikan harus jalan baik karena ini pelayanan dasar. Bicara Papua maju, Maybrat maju dan masa depan Papua maju ada di pendidikan. Saya nyakin para guru sebagai pendidik di Maybrat tetap meningkatkan displin,” tutupnya. (Valdo)
Komentar