SORONG, PBD – Usai melantik dan mengukuhkan pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Papua Barat Daya yang dinahkodai langsung oleh Pj Gubernur Papua Barat Daya, Muhammad Musaad sesuai instruksi Presiden Republik Indonesia.
Ketua Umum KONI Pusat, Letjen TNI (Purn) Marciano Norman menegaskan bahwa tidak ada mutasi atlet dari daerah lain yang nantinya akan mewakili Provinsi Papua Barat Daya guna mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI tahun 2024 yang akan bergulir didua Provinsi yakni Provinsi Aceh dan Sumatera Utara (Sumut).
“Saya tidak merekomendasikan mutasi atlet dari luar daerah, saya berharap atlet-atlet dari Papua Barat Daya yang akan mengikuti PON di Aceh dan Sumatera Utara, ” tegas Ketua Umum KONI Pusat, Letjen TNI (Purn) Marciano Norman, Selasa malam (7/3/23).
Dikatakannya bahwa, KONI Pusat saat ini memberikan keringanan pada Provinsi Papua Barat Daya hanya cabang olahraga individu saja tidak berpartisipasi dalam babak kualifikasi, namun pada cabang olahraga beregu wajib mengikuti babak kualifikasi.
Lebih lanjut, dirinya pun menerangkan bahwa, dengan pelaksanaan pelantikan dan pengukuhan kepengurusan KONI Papua Barat Daya masa bakti hanya satu tahun itu (2023-2024), dirinya menginginkan KONI Papua Barat Daya tetap mengirimkan kontingennya untuk dapat berlaga dan bertarung pada pesta olahraga dikanca Nasional ini.
“Khusus untuk persiapan PON, di provinsi-provinsi lain sudah melakukan pemusatan latihan daerah (Pelatda), namun karena ini daerah otonomi baru dan baru dibentuk, maka atas perintah bapak Presiden memerintahkan langsung menyesuaikan pembentukan pengurus KONI di daerah otonomi baru, dengan harapan kontingen Papua Barat Daya ini ikut serta dalam PON 2024 nantinya,” terangnya.
Tak hanya itu, sebagai Ketua Umum KONI Pusat, dirinya pun berharap KONI Papua Barat Daya tidak hanya sekedar mengirimkan atlet-atletnya dalam PON, namun berupaya semaksimal mungkin dalam meraih prestasi gemilang dengan mengirimkan atlet-atlet cabang olahraga (cabor) yang menjadi unggulan daerah.
“Dipilih cabor yang memang Papua Barat Daya unggulkan, sehingga di PON Aceh dan Sumatera Utara dapat menunjukkan hasil membanggakan bagi masyarakat Papua Barat Daya. Saya mendukung penuh langkah Pj Gubernur dalam menyiapkan ini dengan sebaliknya, ” harapnya.
Dengan waktu yang terbilang singkat ini, Marciano Norman kembali mengharapkan KONI Papua Barat Daya menyiapkan atlet-atlet terbaik dari Kabupaten/Kota di Papua Barat Daya untuk dibina secara marathon, sehingga dapat membanggakan daerah dikanca Nasional.
Sementara itu, Ketua Umum KONI Papua Barat Daya, Muhammad Musaad mengatakan bahwa tidak semua cabor akan diikuti oleh Provinsi terbungsu ini. Kendati demikian, terdapat beberapa cabor menjadi keunggulan yang akan diprioritaskan dalam berlaga dan bertarung serta optimis menyabet medali pada pesta olahraga terbesar di Indonesia itu.
“Kita akan fokus terhadap beberapa cabor unggulan yang akan dipilih saat Raker KONI Papua Barat Daya nantinya. Kemudian, kita memanfaat pemusatan latihan dimasing-masing Kabupaten/Kota dan juga kampus-kampus yang memiliki sarana prasarana olahraga, karena tidak ada waktu yang cukup untuk membangun pusat latihan daerah lagi” kata Ketua Umum KONI Papua Barat Daya, Muhammad Musaad usai mengibarkan bendera pataka KONI saat dilantik dan dikukuhkan oleh Ketua Umum KONI Pusat, Selasa malam (7/3/23).
Disambungnya bahwa, dirinya pun menyadari peran penting dunia olahraga dalam meningkatkan rasa nasionalisme, persatuan bangsa serta membangun perekonomian daerah.
“Kita satu kesatuan yaitu persamaan didalam olahraga. Tak hanya menjadikan olahraga meraih prestasi, tapi juga menjadikan industri olahraga,” sebutnya.
Ditambahkan Muhammad Musaad, dengan keinginan Presiden Joko Widodo yang hanya berharap daerah otonomi baru sekedar berpartisipasi dalam PON 2024 nantinya, namun sebagai Ketua Umum KONI yang telah dikukuhkan itu, dirinya optimis akan mencetak prestasi terbaik bagi daerah, sebab dinilainya kepengurusan KONI Papua Barat Daya diisi oleh wajah-wajah profesional terdiri dari mantan atlet dan pelatih.
“Saya optimis meraih prestasi, karena dalam keputusan KONI ini dipimpin banyak mantan atlet dan pelatih, tidak perlu orientasi lagi, langsung eksen dalam menyiapkan atlet-atlet terbaik di pemusatan latihan daerah jelang PON di Aceh dan Sumut,” bebernya. (Jharu)
Komentar