SORONG, PBD – Saira Mayor, Nenek berusia 84 tahun kelahiran Fafanlap Misool Selatan, Kabupaten Raja Ampat tercatat sebagai calon jamaah haji tertua dari Papua Barat Daya pada musim haji tahun 2025 ini.
Cerita perjuangan nenek Saira untuk pergi haji disampaikan oleh anak bungsunya, Murniati saat ditemui Sorongnews.com usai pelaksanaan pelepasan jamaah haji yang digelar bertempat di Aula IAIN Sorong, Kota Sorong, Senin (5/5/25).
Murniati menuturkan bahwa ibunya telah mendaftarkan diri untuk berhaji sejak tahun 2017 silam. Tabungan haji tersebut Ibunya kumpulkan sedikit demi sedikit dari hasil jualan kue serta tambahan dibantu oleh anak-anaknya.
“Ibu saya mendaftar haji dari tahun 2017 dari hasil jualan kue dan kami bantu dari penghasilan seadanya, sudah 8 tahun menabung untuk haji. Ayah sudah meninggal lebih dulu, jadi ibu saya ini benar-benar pejuang,” ujar Murniati.
Ia membeberkan bahwa, meski berusia 84 tahun, diakuinya terkait kesehatan ibunya masih baik dan semangat tingginya terus membara apalagi telat kuatnya selalu bertekad untuk berhaji.
“Sekarang Ibu saya sudah berusia 84 tahun, namun kesehatannya baik, semangatnya sangat tinggi, apalagi semangat untuk berhaji, semangat sekali,” ucapnya.
Disebutkannya bahwa, nenek Saira Mayor memiliki 5 anak dan 15 cucu.
“Untuk cucunya ada 15 cucu dan kami 5 bersaudara,” bebernya.
Ia menuturkan bahwa, keinginan besar yang diimpikan ibunya yakni dapat sujud didepan Ka’bah sebelum ajal menjemput.
“Ibu selalu bilang, ingin dapat sujud didepan Ka’bah sebelum ajal menjemput. Itu jadi doa kami sekeluarga selama bertahun-tahun agar Ibu kami bisa berangkat haji, dan tahun ini atas izin Allah Ibu saya bisa berangkat haji,” tutupnya.
Diketahui dari 369 jamaah calon haji di Papua Barat Daya, jumlah lansia terbanyak berada di Kota Sorong sebanyak 12 orang. (Jharu)
Komentar