Kapolres Sorong Bantah Penyebab Kematian Bripda Riko Akibat Judi Online atau Pinjol

KABUPATEN SORONG, PBD – Jajaran Polres Sorong masih terus mendalami terkait motif ajudan Wakapolres Sorong berinisial Bripda Riko yang tewas gantung diri di rumah dinas Wakapolres Sorong Kompol Emmy Fenitiruma di Perumahan Pemda Km 24, Kabupaten Sorong pada Senin (15/7/24) lalu.

Kapolres Sorong, AKBP Edwin Parsaroan mengatakan bahwa, pihaknya telah memanggil sejumlah saksi terkait tewasnya Bripda Riko yang gantung diri di rumah dinas Wakapolres Sorong.

“Untuk saksi sendiri, kita sudah memeriksa adik dan ibu dari almarhum dan juga salah satu tetangga yang merupakan kawan dari almarhum yang pertama kali membantu evakuasi korban, kita sudah memeriksa itu,” kata Kapolres Sorong, AKBP Edwin Parsaroan, Rabu sore (17/7/24).

Disambungnya bahwa, setelah memeriksa sejumlah saksi diantaranya adik dan ibu Bripda Riko serta tetangga Bripda Riko, pihaknya masih mengumpulkan keterangan dari saksi lainnya untuk mengetahui motif Bripda RRN melakukan tindakan gantung diri tersebut.

“Motif masih kami dalami, kami masih menunggu satu saksi lagi, nanti kita dalami dan pertajam kembali,” terangnya.

Lebih lanjut, mencuat ke publik bahwa Bripda Riko melakukan gantung diri akibat persoalan percintaan, namun pihak kepolisian masih mendalami hal itu.

“Masih kami dalami ya, karena kami membutuhkan keterangan dari salah satu saksi yang kami tunggu kehadirannya,” ujarnya.

Terkait motif gantung diri Bripda RRN lantaran terlilit pinjaman online (pinjol) atau judi online, maka pihaknya menegaskan tidak ada kaitannya dengan motif tersebut.

“Tidak ada sama sekali, tidak ada kaitannya dengan itu,” tegasnya.

Pada kesempatan yang sama, Mantan Kapolres Raja Ampat itu menceritakan bahwa Wakapolres Sorong Kompol Emmy Fenitiruma merasa terpukul saat mendengar kabar ajudan Bripda Riko tewas gantung diri di Rumah Dinas.

“Ibu Waka pertama kejadian itu ada di Jawa sudah persiapan mau kembali, beliau saat menelepon saya menceritakan kepada saya sambil menangis, jadi beliau sangat terpukul. Kami mempunyai grub WhatsApp, beliau meluapkan kesedihannya didalam grub WhatsApp, karena memang beliau sudah menganggap almarhum ini sebagai anak sendiri,” ucapnya.

Dirinya menyebutkan bahwa, Bripda Riko akan dimakamkan secara dinas dan pemakaman secara dinas akan dipimpin sendiri oleh dirinya.

“Saya sendiri yang akan memimpin pemakaman dinas dan tergantung dari kesiapan dan di rumah duka akan dilaksanakan juga peribadatan, jadi saya menyesuaikan ibadah,” sebutnya.

Dibeberkannya bahwa, Bripda Riko ini menjalankan tugas sebagai ajudan Wakapolres Sorong sudah terhitung 6 bulan.

“Sudah terhitung 6 bulan ya,” bebernya.

Ditanyakan terkait saksi terakhir atau saksi kunci yang akan diperiksa pihaknya, dirinya belum dapat menyebutkan terkait itu.

“Mohon maaf kami belum bisa sampaikan ya,” tandasnya.

Hingga berita ini diterbitkan, Sorongnews.com masih menunggu hasil visum Bripda Riko yang dijadwalkan akan disampaikan pihak kepolisian di hari Kamis (18/7). (Jharu)

Komentar