SORONG, PBD – Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Papua Barat Daya (PBD) secara kelembagaan mendukung penuh pelaksanaan pemilu legislatif dan pemilu presiden 2024.
Ketua PW Muhammadiyah PBD, Mungawan saat ditemui Sorongnews.com, menerangkan bahwa, dalam pergelaran pesta demokrasi ditahun ini, diakuinya banyak kader Muhammadiyah yang terjun langsung menjadi calon anggota legislatif (caleg) hingga menjadi tim sukses (timses).
Ditegaskan Mungawan, Muhammadiyah secara kelembagaan tidak berkehendak untuk melakukan gerakan-gerakan politik praktis. Namun, keterlibatan kader Muhammadiyah dalam pesta demokrasi merupakan bagian perluasan ladang dakwah Muhammadiyah melalui jalur politik.
“Muhammadiyah adalah gerakan Islam, dakwah amar makruf nahi munkar dan tajdid yang beramal dalam segala bidang kehidupan manusia dan masyarakat, serta tidak bergerak dalam bidang politik praktis,” kata Ketua PW Muhammadiyah PBD, Mungawan saat ditemui Sorongnews.com, Senin (29/1/24).
Dibeberkannya, hal yang dipaparkannya itu berdasarkan Keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 616/KEP/I.0/B/2023 tentang Ketentuan Pencalonan Anggota DPR RI, DPRD dan DPD dari Lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah.
“Muhammadiyah memberikan kelonggaran kepada kader Muhammadiyah yang maju bertarung menjadi caleg dan tergabung dalam timses. Mereka itu tidak perlu mundur dari jabatannya, tetapi cukup nonaktif selama proses kampanye berlangsung,” bebernya.
Disambungnya bahwa, apabila dalam kontestasi Pemilu 2024 tidak mendapatkan jatah kursi parlemen, maka kader Muhammadiyah dapat kembali aktif di lingkungan persyarikatan Muhammadiyah.
“Penonaktifan ini berlaku disemua lingkungan persyarikatan Muhammadiyah. Apabila terpilih (mendapatkan kursi), maka yang bersangkutan (kader Muhammadiyah) dinyatakan berhenti dari jabatannya, dan apabila tidak terpilih dapat kembali aktif di lingkungan persyarikatan Muhammadiyah,” sambungnya.
Ditambahkan Mungawan, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dengan kewenangannya dapat mengambil kebijakan atau keputusan khusus demi kemaslahatan organisasi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Sorongnews.com, sejumlah kader Muhammadiyah di Provinsi termuda di Indonesia ini diketahui telah dinonaktifkan PW Muhammadiyah PBD, akibat terlibat dan terjun langsung dalam kancah pemilu 2024.
Selain itu, kader Muhammadiyah yang tergabung dan menampakkan diri terlibat dalam timses paslon capres-cawapres, timses parpol hingga timses caleg, turut dinonaktifkan PW Muhammadiyah PBD berlandaskan keputusan resmi yang telah ditetapkan oleh PP Muhammadiyah. (Jharu)
Komentar