MERAUKE, – Kontingen Jawa Timur (Jatim) tampil maksimal di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Tahun 2021 di Papua klaster Merauke. Dari kekuatan sebanyak 47 personil Jatim Satgas Klaster Merauke yang melayani kepentingan atlet dihadiahi 6 medali emas pertama melalui cabang olahraga (cabor) wushu, 4 medali perak dan 5 medali perunggu yang dipertandingkan tanggal 29 September – 3 Oktober 2021 di Gor Head Sai.
Jatim pun berada di urutan pertama perolehan medali terbanyak wushu disusul Sumatera Utara urutan kedua (5 emas, 5 perak, dan 5 perunggu), DKI Jakarta urutan ketiga (5 emas, 5 perak, dan 4 perunggu), Jawa Tengah urutan keempat (3 emas, 5 perak, dan 5 perunggu, Jabar urutan kelima (2 emas, 2 perak, 3 perunggu), Jambi urutan keenam (1 emas, 1 perak dan 2 perunggu), Papua urutan ketujuh (1 emas dan 3 perunggu, DI. Yogyakarta 1 perak, Riau 2 perunggu, dan 1 perunggu untuk Banten, Kaltim, Sumsel, NTT, Aceh .
Ketua Kontingen Jatim PON XX Papua Klaster Merauke, Deddy Suhayadi menuturkan, Jatim mengikuti 5 cabor yang dipertandingkan dari 6 cabor di Merauke yakni wushu, anggar, catur, gulat, dan bermotor, kecuali sepakbola puteri tidak mengirimkan atlet.
“Jatim luarbiasa, kita tampil maksimal. Atlet (wushu, red) sudah menikmati kegembiraan karena melampaui target 4 emas ternyata dapat 6 emas, artinya bukan kita betul-betul pemain terbaik tapi diberikan kesempatan oleh yang diatas (Tuhan, red),” ungkapnya dalam konferensi pers dan interaktif kerjasama Media Center Humas dan PPM PB PON XX dengan RRI Merauke di Studio 2 RRI Merauke, Senin (4/10/21).
Menurut Deddy, Jatim masih memiliki jurus di berbagai cabor yang kini tengah berjalan pertandingannya seperti catur di Swiss-belHotel Merauke dan anggar di Archilaus Sai, maupun gulat dan balap motor beberapa hari kedepan, tentu makin seru. Dari 8 emas cabor bermotor, Jatim menargetkan sabet 3 emas.
Dikatakan, kerjasama yang baik telah terjalin pada tim Jatim baik atlet, official, medis, keamanan, hingga mengerahkan supporter di Merauke. Bahkan, setiap atlet dari berbagai cabor dilatih langsung oleh pelatih bertaraf internasional.
Ketua golf Jatim ini mengakui, tidak mengikutsertakan di seluruh nomor pertandingan. Bahkan, cabor andalan Jatim seperti golf, tenis meja, balap sepeda tidak diikutkan oleh panitia besar sehingga kehilangan 36 emas. Jika sebelumnya PON Jabar, Jatim menyabet 132 emas maka kehilangan 36 emas di PON Papua kali ini setidaknya bisa melampaui
target 96 emas.
“Kita berfikir iven ini adalah untuk merah putih bukan untuk wilayah tertentu, merah putih harus menonjol. Misal ada 8 emas cabor bermotor, kita cukup 3 emas, lainnya bisa dibagi (yang lain, red). Kami tidak mau terlalu mendominasi. Mudah-mudahan (Jatim, red) masih terbaik termasuk Papua dan DKI,” tandas Deddy. (Hida)
Komentar