KABUPATEN SORONG, PBD – Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Papua Barat, Wempy Nauw memberikan klarifikasi terkait informasi yang beredar mengenai banjir yang melanda Kabupaten Sorong beberapa waktu lalu.
Dalam kunjungannya bersama jajaran BWS Papua Barat disalah satu titik pusat banjir di kawasan Mariat Kabupaten Sorong, Minggu (5/10/25), Kepala BWS Papua Barat Wempy Nauw menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan langkah cepat dan tanggap darurat untuk mengatasi dampak banjir yang terjadi akibat intensitas hujan tinggi.
Ia menjelaskan bahwa banjir yang melanda Kota dan Kabupaten Sorong terjadi akibat intensitas hujan di atas 56 mm pada tanggal 21-25 Agustus lalu.
Menurutnya, curah hujan tersebut menyebabkan sebanyak sembilan ruas sungai di Kabupaten Sorong mengalami debit air yang besar, sehingga sungai tidak mampu menampung air yang mengalir sehingga meluap dan mengancam pemukiman warga serta lahan pertanian.
“Dampak dari banjir ini cukup signifikan, hingga memicu pengungsian warga di beberapa lokasi di Kabupaten Sorong,” ujar Kepala BWS Papua Barat Wempy Nauw didampingi Direksi Pelaksana BWS Papua Barat Satker OP SDA Muhammad Alghazali serta jajaran BWS lainnya.
Lebih lanjut, diakuinya bahwa banjir ini turut berdampak pada pekerjaan operasi dan pemeliharaan infrastruktur sungai yang sedang berjalan, terutama di Sungai Mariat. Pekerjaan tersebut dibeberkannya berupa pemeliharaan berkala dengan usia beton sekitar 20 hari, yang mengalami keretakan akibat bencana banjir namun tidak ambruk.
“Pekerjaan yang kami lakukan bukan konstruksi besar dengan dana ratusan miliar, melainkan pemeliharaan rutin untuk menambah nilai aset infrastruktur,” ucapnya.
Wempy menegaskan bahwa banjir merupakan bencana alam yang tidak bisa disalahkan pada pihak manapun.
“Oleh karena itu, pihak BWS bersama dengan DPR Kabupaten telah turun langsung ke lapangan hingga larut malam untuk mengidentifikasi kondisi terkini mengenai persoalan banjir,” terangnya.
Ia mengakui bahwa dua direktur dari kementerian terkait telah melakukan monitoring dan memberikan perhatian khusus untuk dilakukan penanganan segera.
“Pekerjaan tanggap darurat sudah kami mulai di Sungai Makbusun dan Sungai Klafma. Minggu depan akan dilanjutkan di Sungai Mariat,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Wempy mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh informasi yang belum jelas kebenarannya dan mengimbau agar tetap tenang serta bersinergi dengan pemerintah.
Ditambahkannya bahwa, pihaknya telah melakukan penanganan pasca bencana banjir dan akan dilakukan secara bertahap, dimulai dari tanggap darurat hingga perbaikan konstruksi permanen yang akan didanai dari APBN pada tahun berikutnya. Kepala BWS Papua Barat menegaskan kesiapan institusinya dalam memberikan perbaikan yang diperlukan untuk infrastruktur yang terdampak.
“Kami siap melakukan perbaikan segera dan menindaklanjuti dengan konstruksi permanen agar memberikan rasa aman bagi warga,” pungkasnya. (Jharu)
Komentar