IAIN Sorong Siap Jadi UIN, Tambah Program Studi dan Tingkatkan Pendidikan Inklusif

SORONG, PBD – Rektor IAIN Sorong, Suparto Iribaram, menyampaikan harapannya agar ilmu yang diperoleh mahasiswa dapat bermanfaat bagi agama dan negara.

Hal ini disampaikan Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) pada Sidang Senat Terbuka Wisuda Sarjana ke-XIX dan Wisuda Magister ke-VIII Tahun 2025, di aula IAIN Sorong, Papua Barat Daya, Selasa (26/8/25).

Suparto Iribaram memaparkan sejumlah capaian IAIN Sorong dalam satu tahun terakhir, antara lain penambahan program studi Manajemen Bisnis Syariah. Jumlah pendaftar mahasiswa baru juga meningkat signifikan, dari 400 mahasiswa yang mendaftar untuk tahun 2024–2025, termasuk peserta dari luar negeri, seperti Madagaskar, Yaman, Pakistan, dan Papua Nugini.

“Alhamdulillah, keberagaman mahasiswa ini menjadi bukti bahwa IAIN Sorong semakin dikenal secara internasional. Tahun ini, mahasiswa dari Yaman, Pakistan, dan Madagaskar turut bergabung, setelah sebelumnya dari Papua New Guinea menambah semarak kegiatan akademik di kampus,” kata Suparto.

Selain peningkatan jumlah mahasiswa, IAIN Sorong terus mengembangkan kualitas pendidikan melalui jalur skripsi dan penyelesaian studi melalui karya ilmiah yang dipublikasi melalui jurnal nasional maupun internasional.

Adapun rincian lulusan tahun 2025 terdiri dari:
• Program Magister: 29 lulusan.
• Ekonomi Syariah: 51 lulusan.
• Hukum Keluarga: 13 lulusan.
• Komunikasi Penyiaran Islam: 12 lulusan.
• Bimbingan Konseling Islam: 4 lulusan.
• Pendidikan Agama Islam: 27 lulusan.
• Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah: 19 lulusan.
• Tadris Bahasa Inggris: 10 lulusan.

IAIN Sorong juga memberi perhatian khusus pada pendidikan inklusif. Saat ini, 60 mahasiswa non-Muslim menempuh pendidikan di kampus, dan lembaga menyiapkan fasilitas khusus bagi mahasiswa disabilitas. Selain itu, IAIN membentuk Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) berbasis BNSP, untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa dan kesiapan mereka di dunia kerja.

Suparto menambahkan, IAIN Sorong sedang dalam proses menuju status UIN, setelah melakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi dan Kementerian Agama. Hal ini diharapkan semakin memperkuat kualitas pendidikan Islam dan pengembangan sumber daya manusia di Papua Barat Daya.

Wakil Gubernur yang diwakili Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM, Suroso, menyampaikan apresiasi kepada seluruh mahasiswa dan civitas akademika IAIN Sorong. Ia menekankan bahwa wisuda bukanlah akhir dari proses belajar, melainkan awal pengaplikasian ilmu untuk masyarakat, dunia kerja, dan pengabdian.

“Saudara-saudari wisudawan bukan hanya dibekali kemampuan akademik, tetapi juga kearifan lokal dan nilai keislaman modern yang sangat penting untuk membangun masyarakat inklusif, damai, dan mandiri,” ujarnya.

Suroso, menutup sambutannya dengan pesan motivasi dengan mengatakan mahasiswa diharapkan terus berinovasi, mencintai negeri melalui karya dan kerja nyata, serta menjadi generasi unggul yang memajukan Papua Barat Daya khususnya pusat keunggulan pendidikan Islam di Tanah Papua.

Kegiatan rapat senat terbuka diakhiri dengan melemparkan beras kuning oleh jajaran senat, perwakilan Gubernur kepada para wisudawan. Makna melempar beras kuning ini adalah untuk memohon doa dan harapan agar para wisudawan mendapatkan kemakmuran, keberuntungan, kebahagiaan, dan kehidupan yang sejahtera setelah lulus, sekaligus sebagai penolak energi negatif dan simbol kehidupan dimasa mendatang untuk terus berbagi kepada sesama. (Oke)

Komentar