Harga Elpiji Semakin “Ngegas” Anggota DPRD Ini Sebut Pemerintah Jangan Persulit Rakyatnya

SORONG, – Hampir sebulan sudah harga gas elpiji meroket. Tabung gas 12 kilogram yang semula harga Rp280.000 sampai Rp295.000 naik menjadi Rp340.000 sampai Rp380.000. Otomatis, kenaikan harga gas ini berdampak dengan kenaikan harga konsumen lainnya.
Menanggapi kenaikan harga Elpiji yang hampir mendekati setengah juta per tabung itu, ditanggapi serius Anggota Komisi 2 DPRD Kota Sorong, Syamsudin Johan. Ia menilai bahwa pemerintah tidak peka terhadap kesulitan yang sedang dialami oleh masyarakat. Apalagi kenaikan terjadi ditengah pandemi Covid-19, dimana masyarakat sedang kesulitan dalam memulihkan ekonomi keluarga.
“Saya sebagai konsumen dan anggota DPR sangat terusik dengan kenaikan gas ini. Tanpa ada sosialisasi, pemberitahuan atau kode alam, kemudian naik dengan harga seenaknya saja. Harga yang sebelumnya sudah mahal, menjadi sangat mahal dan sulit terjangkau dengan harga yang menggila. Mau beralih ke minyak tanah, minyak tanah juga sering langka. Saya pribadi merasakan kenaikan ini sangat berat karena dalam masa transisi pandemi menuju ke normal baru,” cemasnya.
Hal ini diperparah, karena di Papua khususnya Kota Sorong tidak memiliki tabung gas melon subsidi 3 kilogram. Sehingga suka tidak suka, mau tidak mau, konsumen harus membeli tabung gas non subsidi yang harganya sangat mahal.
Ia menyesalkan bahwa sebagai daerah penghasil Gas, Papua Barat seharusnya ‘banjir’ Gas, harga Gas seharusnya lebih murah ketimbang daerah lainnya. Seperti yang dulu pernah dialami daerah ini. Namun sejak beberapa tahun lalu, saat permasalahan internal Pertamina awal tahun 2017, Gas melonjak naik. Ia yang menjabat anggota DPRD saat itu bahkan sampai mempertanyakan hal tersebut ke Pertamina Pusat, dan menyepakati bahwa harga gas 12 kg saat itu per tabung Rp175.000 meski kenyataan dilapangan harga Rp275.000 per tabung.
“Secara nasional, kita di Papua, Papua Barat sudah berada di harga posisi tertinggi, ditambah kenaikan jadi tambah tinggi lagi. Ini yang orang bilang sudah jatuh tertimpa tangga, tertimpa bangunan, lengkap sudah derita. Dimana perhatian pemerintah mengakomodir keperluan masyarakat. Ayolah peka sedikit dengan kebutuhan masyarakat saat ini,” sesal Politisi Partai Gerindra ini tegas.
Oleh karena itu, Ia meminta kepada pemerintah dalam hal ini Pertamina untuk menormalkan kembali harga Gas dan menyediakan gas subsidi bagi masyarakat. (Oke)

Komentar