
Kepala MAN Model, Slamet Widodo dalam keterangannya mengatakan bahwa informasi yang memberitakan bahwa MAN Model ada kegiatan tatap muka itu tidak benar.
“Yang benar adalah keluhan dari Wali kelas ingin bertemu anak siswanya selama 2 bulan yang telah belajar online untuk dikroscek. Sehingga pertemuan itu sifatnya adalah insidentil. Wali kelas berikan penjelasan pelajaran apa yang sudah nyambung, pelajaran apa yang belum. Ini tanggung jawab moril Wali kelas kepada anak didiknya. Itu juga berlangsung hanya 1 kali dalam 2 minggu,” terangnya.
Selanjutnya, Gugus Tugas Covid 19 mengimbau kepada pihak sekolah untuk menjalankan instruksi Menteri Pendidikan yaitu dengan tidak melakukan proses belajar mengajar tatap muka, namun menggunakan proses belajar mengajar Dalam Jaringan (Daring) yaitu menggunakan jaringan komunikasi atau internet atau belajar online dan Luar Jaringan (Luring) yaitu menggunakan alat lain selain komunikasi jaringan internet seperti menonton siaran pendidikan TVRI atau mengumpulkan dokumen. (Oke)
Komentar