SORONG, – Capaian vaksinasi di Kota Sorong hingga Selasa (9/11/21) untuk dosis pertama baru mencapai 39,7% dan dosis kedua baru mencapai 28,1%, capaian vaksin yang masih sangat rendah dibawah 50% sehingga masih dikategorikan sebagai daerah dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3.
Sedangkan data dari dinas kesehatan Papua Barat, saat ini capaian vaksinasi di Papua Barat untuk dosis pertama baru mencapai 36,4% dan dosis kedua 24,1% dari jumlah target 797.402 orang.
Mendorong percepatan vaksinasi di Papua Barat dan juga Kota Sorong, maka TNI AL melalui Lantamal XIV Sorong bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Sorong melakukan aksi vaksinasi COVID-19 dengan menyasar warga Distrik Manoi Kota Sorong, Papua Barat, Rabu (10/11/21).
Kegiatan vaksinasi COVID-19 tersebut disaksikan langsung oleh Asiten Potensi Maritim Kasal, Mayjen TNI Mar. Widodo Dwi Purwanto didamping Kepala Staf Armada III, Laksamana Pertama TNI Yeheskiel Katiandagho dan berkesempatan berbincang dengan sejumlah warga yang melakukan vaksin dan memberikan paket sembako kepada perwakilan warga usai melaksanakan vaksinasi.
Salah satu warga asli suku Moi yang berdomisili di kampung Tibuni Kabupaten Bintuni, Selep Syufan mengaku baru sekarang melakukan vaksin di Kota Sorong karena baru menyadari pentingnya vaksinasi untuk kesehatan.
“Saya vaksin untuk menjaga kesehatan, kedua untuk melindungi teman dan keluarga. Saya beranikan diri sekarang karena kondisi Saya tinggal di kampung, di Teluk Bintuni. Kebetulan datang ke Kota untuk urusan paket perumahan dari Provinsi Papua Barat dan tahu ada vaksin disini, maka Saya datang kesini mau vaksin,” ujar Selep.
Selain Selep ada pula pelajar Elisabeth Maria Depondoye yang mengaku baru melakukan vaksin karena kesadaran pentingnya vaksin bagi kesehatan terutama mereka yang sudah melakukan pembelajaran tatap muka di sekolah.
Ditemui disela-sela vaksinasi, Aspotmar Kasal, Mayjen TNI Mar. Widodo Dwi Purwanto menjelaskan bahwa program vaksinasi sangat perlu dalam membentuk kekebalan tubuh terhadap diri sendiri dan menjadi perlindungan bagi komunitas.
“AL bagian dari TNI sudah tentu harus mensukseskan program pemerintah untuk program vaksinasi dari Sabang sampai Merauke. Oleh karena itu seluruh jajaran TNI AL diberdayakan terutama sektor maritim. Kita juga melihat didaratan masih rendah dengan berbagai macam kendala dan Kita berperan memaksimalkan itu, sehingga kita turun juga,” ujar Widodo.
Apalagi menurutnya, capaian vaksin di Papua Barat masih rendah sehingga masih jauh dari target pemerintah yaitu minimal dosis pertama 50% untuk level PPKM 2 dan akhir tahun minimal 70%.
“Di Papua Barat sendiri masih 30an persen, harus ada percepatan, TNI AL harus mempercepat dan membantu pemerintah dan Kami siap kirim tenaga kesehatan, kalau kurang kami kirim dari daerah lain,” imbuhnya.
Ia pun mengajak semua lapisan masyarakat untuk segera melakukan vaksinasi, karena COVID 19 itu ada, tidak hanya di Indonesia tapi seluruh dunia, dimana di dunia orang yang meninggal karena COVID 19 mencapai 5 juta orang dan Indonesia hampir 150.000 orang meninggal karena COVID.
“COVID-19 ini nyata bukan Hoax. COVID sudah menyisakan cerita bagaimana satu keluarga, Bapak Ibu meninggal terkena COVID membuat anak-anaknya menjadi yatim piatu, isteri meninggal suami tidak bisa mengurus jenazahnya. Kisah sedih itu ada bukan mengada-ngada dan diharapkan dampak dengan vaksinasi tidak berat dan fatal. Mari kita renungkan kita ingin membuat kisah sedih atau kisah bahagia,” terang Widodo.
Ia juga menambahkan bahwa dengan vaksin bukan tak berarti tidak bisa terkena COVID, karena COVID sendiri merupakan virus dan siapa saja bisa terkena jika virus tersebut masuk ke dalam tubuh manusia. Namun dengan adanya vaksin, dampak atau gejala yang dirasakan tidak seberat dengan orang yang belum divaksin.
“Ayo yang belum vaksin, untuk segera divaksin, Kita mau membuat kisah sedih atau bahagia tentang COVID ini,” ajaknya. (Oke)
Komentar