Dikunjungi Pj Gubernur PBD, Pedagang Sebut Pasar Sepi Pembeli, Ramai Kalau Ada Pejabat Datang

KABUPATEN SORONG, PBD – Sudah diresmikan sebanyak 3 kali oleh Pemerintah Daerah setempat, para pedangang Pasar Induk Mariat mengaku sepi pembeli dan minimnya masyarakat yang datang berbelanja di Pasar tersebut.

Salah satu pedangang pasar Induk Mariat, Fonita Sasior menuturkan bahwa, pendapatan yang diperoleh dirinya saat berjualan di pasar ini tak seberapa, apalagi ditambah dengan barang jualan yang tak kunjung laku terjual habis.

“Kalau bilang keuntungan ya, sehari biasa kita dapat 30 ribu, paling besar 100 ribu. Sering kali pisang ini tidak laku kita buang, sayuran yang tidak laku kita buang juga, setelah itu kita ambil yang baru lagi,” ucap salah satu pedangang pasar Induk Mariat, Fonita Sasior saat ditemui Sorongnews.com, Selasa siang (27/6/23).

Lebih lanjut, dirinya meminta pemerintah daerah lebih memperhatikan nasib para pedangang di Pasar Induk Mariat ini, salah satunya mengarahkan kendaraan umum agar melintas di kawasan pasar.

“Kami minta kendaraan umum lewat pasar sini, supaya pasar ini maju, kami juga malu karena sebelumnya pasar ini disebut pasar dapur, kami yang disebut pedangang pasar dapur tetap bertahan disini sampai maju,” pintanya.

Disampaikan bahwa, para pedangang meminta agar pasar yang berada di daerah Aimas, Kabupaten Sorong, agar segera ditutup, sehingga masyarakat yang ingin berbelanja kebutuhannya dapat dipusatkan di Pasar Induk Mariat ini.

“Pasar di Aimas itu tolong supaya ditutup, pasar ini akan maju, karena kami disini ada 9 orang ibu-ibu yang berjuang untuk pasar ini. Siapa yang mau kasih maju pasar ini kalau bukan kita, dan kami pedangang ini punya kehidupan di pasar ini sudah, kebutuhan anak sekolah dan kebutuhan lainnya ada di pasar ini,” terangnya.

Sebagai pedangang, dirinya melihat bahwa Pasar Induk Mariat tampak ramai ketika ada kegiatan yang terpusatkan di pasar ini, apalagi saat ada kunjungan langsung dari para petinggi pemerintahan.

“Ini biasanya sepi pembeli, ini ramai karena ada pak Pj Gubernur, ini ramai kalau ada pejabat, kalau ada kegiatan saja,” tandasnya.

Menanggapi keluhan pedangang, Pj Gubernur Papua Barat Daya, Muhammad Musaad mengatakan bahwa, kedepannya pihaknya akan secara intens terus mensosialisasikan Pasar Induk Mariat ini agar kedepannya dapat menjadi pilihan masyarakat untuk berbelanja kebutuhan sandang, pangan dan papan.

“Kami sama-sama datang kesini sebagai strategi untuk mensosialisasikan tempat ini sebagai salah satu pasar induk Provinsi Papua Barat Daya yakni Pasar Induk Mariat, sehingga kali ini kami pusatkan kegiatan Gerakan Pangan Murah di wilayah Provinsi Papua Barat Daya pilihan tempat disini, bukan karena tidak ada alasan, kami ingin menjadikan pasar ini menjadi besar, pasar ini menjadi pusat perdagangan,” kata Pj Gubernur Papua Barat Daya, Muhammad Musaad usai mengunjungi pasar, Selasa siang (27/6/23).

Disambungnya bahwa, Kabupaten Sorong saat ini sebagai salah satu daerah penyuplai utama kebutuhan masyarakat di Provinsi Papua Barat Daya, sehingga pemerintah Provinsi akan terus menerus bersinergi dengan pemerintah daerah Kabupaten Sorong.

“Kabupaten Sorong ini sebagai salah satu penyuplai kebutuhan masyarakat di wilayah Provinsi Papua Barat Daya, pusatnya ada disini, porosnya Papua Barat Daya ada di Kabupaten Sorong. Kami pemerintah Provinsi akan membackup pengembangan perekonomian di tempat ini, agar perekonomian di Papua Barat Daya ini lebih berkembang,” ujarnya. (Jharu)

Komentar