Buntut Pasar Modern Rufei Sepi Pembeli, Pedagang Siap Lakukan Aksi Demo di Kantor Walikota Sorong!

SORONG,- Setelah kurung waktu 6 bulan terakhir diresmikannya Pasar Modern Rufei. Pedagang yang menjual berbagai dagangannya harus berupaya semaksimal mungkin guna mendapatkan pemasukan seribu dua ribu dari hasil jualannya. Hal tersebut disampaikan salah satu pedagang, Erika Eremuri saat dijumpai di Pasar Modern Rufei, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Jumat (13/01/23).

Dikatakan wanita kelahiran Inanwatan ini bahwa pasar yang terlihat begitu megah dan dilengkapi dengan fasilitas yang cukup memadai, tak begitu ramai oleh pembeli, apalagi menurutnya kebanyakan pedagang masih memilih menjual di luar sana.

____ ____ ____ ____

“Terutama penertiban pedagang kaki lima pasar Boswesen dan Pasar Remu agar dipindahkan ke Pasar Modern Rufei,” ungkap Erika Eremuri, wanita paruh baya dengan wajah sumringah-nya kepada sorongnews.com 

Tak hanya itu, wanita berusia 54 ini juga meminta Pemerintah Kota Sorong agar segera menindak tegas para pedagang yang masih berada diluar, pasalnya beberapa waktu kedepan mereka akan melakukan demo di halaman Kantor Walikota Sorong, dengan membawa sejumlah dagangan seperti Ikan, sayur-mayur dan umbi-umbian.

“Anak, lihat saja kita punya jualan ini, kalau pagi orang belanja sedikit apalagi siang paling sepi, kalau sudah besok lebih baik kita ganti atau kita jual dengan harga murah biar orang bisa beli,” ungkapnya.

Bukan hanya fasilitas yang cukup memadai, namun dinilainya transportasi keluar dan masuk serta jalan yang terbilang belum begitu sempurna. Selain itu juga, dibeberkannya bahwa ditambah lagi dengan jarak tempuh yang lumayan jauh, tentu saja membuat para pembeli enggan untuk mengunjungi pasar tersebut.

Erika berkata, sejauh ini mereka (pedagang) lebih banyak mengeluarkan modal. Namun apalah daya, pemasukan tak begitu besar banyak menimbulkan kerugian yang pedagang alami semenjak berpindah di pasar Modern Rufei yang berpusat di ujung kota ini.

“Tadi kami sudah kumpul uang untuk sewa mobil ke Kantor Walikota Sorong, dan tadi kami sudah bicara dengan kepala pasar dengan dia punya wakil, dan dia bilang mama kalau pergi demo jangan bawa dagangan. Tapi kami tetap bawa biar Pak Wali kota Sorong bisa saksikan dengan mata kasihan kami ini,” tegasnya.

Dengan segenap hati, dirinya berharap kepada Pj Wali Kota Sorong agar segera mengambil langkah tegas untuk memindahkan semua pedagang kaki lima yang masih berjualan diluar agar pindah ke Pasar Modern Rufei, sehingga dapat menjadi pusat pembelanjaan masyarakat Kota Sorong.

Pantauan sorongnews.com nampaknya sebagian besar tempat jualan yang tengah disiapkan, tidak ditempati oleh pedagang, seperti tempat jualan buah dan sayuran hijau, tempat ikan yang hanya digunakan oleh beberapa orang yang sebagian dari mereka telah berpindah ke pasar ikan Remu.

Bukan hanya itu, terlihat juga gedung besar yang hanya dikhususkan kepada para penjual sepatu dan pakaian busana. Kemudian toko topi, kacamata hiasan, toko sepatu, toko alat rumah tangga dan pernak pernik lainnya yang terlihat sepi pembeli.

Terlihat banyak sekali fasilitas yang kosong, hanya fasilitas lantai bawah yang digunakan oleh beberapa pedagang, dan hanya dua toko pakaian yang menggunangkan fasilitas lantai dua.

Sementara itu, diluar gedung, pondok-pondok kecil yang disiapkan untuk pedagang pun banyak yang terlihat kosong. Apalagi pada saat siang hari, barang dagangan layu dan kusam karena kurangnya pembeli. (Akbar/Jharu)

Komentar