Berikut Pesan Penting Dari Monumen Patung Domine Eduard Osok

SORONG, – Monumen Patung Domine Eduard Osok yang sedang berdiri sambil memegang Alkitab diatas bunga teratai, baru saja diresmikan selasa (1/3/22) memiliki pesan penting bagi setiap seluruh masyarakat Papua dan Papua Barat.

Domine Eduard Osok sendiri adalah seorang Pendeta pertama suku moi yang memiliki keterbelakangan pendidikan cukup dibilang rendah, namun bersedia menyerahkan seluruh hidupnya untuk menjadi pelayan Tuhan.

____ ____ ____ ____

Ketua Sinode GKI di Tanah Papua, Andrikus Mofu, saat ditemui sorongnews.com usai peresmian monumen tersebut mengatakan monumen patung ingin menyampaikan pesan bahwa setinggi-tingginya pendidikan seseorang harus dibuktikan oleh kinerja.

“Kalau hari ini kita memiliki pendidikan yang tinggi haruslah kita buktikan dengan kualitas pekerjaan dan pelayanan kita,” ujar Mofu.

Domine pada saat itu mengatakan dirinya murid kecil Tuhan Yesus yang dipakai untuk mengajarkan hal-hal baik kepada semua orang seperti kasih, kebaikan dan sebagainya

Patung Domine ini juga ingin mengajarkan banyak hal bagi semua orang yang mendiami tanah malamoi ini, agar lebih bijaksana dalam bertanggungjawab kepada tugas dan pelayanan.

Sosok beliau juga dijuluki sebagai “Paitua Trapapa” yang artinya tidak ada sesuatu masalah yang tidak bisa terselesaikan, pasti semua dapat terselesaikan oleh pertolongan Tuhan.

“Kita mau taruh monumen beliau disitu supaya orang datang itu bisa kenal jangan sampai kita taruh monumen itu baru apa yang menjadi pesan hakiki dari beliau sendiri tidak terwujud dalam kehidupan kita,” terang mofu.

Sehingga Dirinya berharap,siapa saja yang datang ke sini bisa mengingat itu supaya harus menjalin kasih,berbaik hidup dengan orang lain,rendah hati, dan harus punya komitmen sungguh untuk bekerja dan melayani bagi Kemuliaan Nama Tuhan.

“Sebab kalau tidak apa arti sebuah nama, apa arti patung ini dipajang depan bandara, kalau tidak kita jiwai apa yang disampaikan kepada kita,” lanjutnya.

Usai diresmikan oleh Wali Kota Sorong, Monumen patung DEO kemudian mencuri perhatian publik. Bukan saja calon penumpang bandara DEO, warga masyarakat dengan sengaja datang kesana untuk mengabadikan diri di depan monumen patung tersebut. (Mewa)

Komentar