Ketua Sorong Diving Team, Mochammad Arifin, kepada sorongnews.com disela-sela kegiatan menuturkan bahwa Pulau Matan dipilih karena kondisi karakteristik bawah lautnya yang sangat mendukung dengan aneka biota laut yang eksotik. Selain itu, kemudahan akses menjadi salah satu alasan dipilihnya Pulau yang terkenal dengan keindahan pasir putihnya yang menawan.
Ditambahkan oleh Ketua Panitia kegiatan, Hengly atau Kiki sapaan akrabnya bahwa kesulitan saat pengibaran adalah arus laut yang kuat. Namun hal itu tidak memudarkan semangat untuk mengibarkan Sang Merah Putih dibawah laut pulau Papua.
Ada sekitar puluhan penyelam yang mengikuti pengibaran bendera di bawah laut. Mereka menyelam di kedalaman 6 sampai 11 meter untuk kemudian upacara di dalam laut.
“Kegiatan ini untuk pertama kalinya bagi anak-anak sorong dan pesertanya ada sekitar 75 orang,” terang Kiki usai upacara dan pengibaran bendera di bawah laut.
Setelah upacara bawah laut kegiatan pun dilanjutkan dengan mengangkat sampah yang bisa di daur ulang yang terdampar di pantai Pulau Matan. Sampah daur ulang tersebut kemudian dibawah ke Halte Doom untuk kemudian sampah tersebut diangkut oleh truk milik Bank Sampah.
Selain mendapat atensi dari kaum muda Kota Sorong, kegiatan ini juga didukung oleh Pertamina Refinery Unit VII Kasim sebagai sponsor utama, serta beberapa mitra lainnya seperti Kurabesi Explorer, PT PLN (Persero) UPPPB dan UP3 Sorong, Bank Sampah Sorong Raya, Bakarya Production, Basarnas, Lantamal XIV dan beberapa komunitas penyelam lainnya. (Angga)
Komentar