SORONG,- Asosiasi lari trail (ALTI) Papua Barat yang terbentuk sejak tiga bulan lalu, kini dipercayakan untuk mengikuti Kejuaraan Nasional yang tengah berlangsung di Palu, Sulawesi Tengah.
Dimana asosiasi lari trail ALTI Papua Barat, sebelum mengikuti Kejurnas tersebut berbagai persiapan telah dilakukan. Yakni pada tanggal 26 Juni telah diadakan seleksi yang berlangsung di pengunungan kali Ampat dengan peserta sebanyak 10 orang, untuk mencari atlet terbaik dalam berlari hingga mendapatkan tiga orang atlet, yang lari dengan waktu terbaik untuk mewakili Papua Barat pada Kejurnas lari trail yang dipusatkan di Palu.
Adapun tiga Atlet yang terpilih dalam mengikuti Kejurnas di Palu yakni, Irfan Dzulfikar Waroka (Ketua & Official), Lionus Sapan Datu (Atlet 85 Kilo), Ama Suhadi (Atlet 43 Kilo) dan Moch. Rizky Ubaidillah (Atlet 6 Kilo Vertikal).
Ketua asosiasi lari trail alti Papua Barat sekaligus sebagai official, Irfan Dzulfikar Waroka kepada awak media Rabu (13/7/22) mengatakan asosiasi lari trail alti Papua Barat, baru dibentuk kurang lebih dalam waktu tiga bulan namun pembentukan tersebut juga diikuti dengan pelantikan, sehingga dengan waktu tiga bulan mereka diberikan tantangan untuk mengikuti Kejurnas yang berlangsung di Palu.
“Kami Asosiasi lari trail baru dibentuk kurang lebih 3 bulan, sekaligus langsung dilantik sehingga dalam persiapan waktu 3 bulan kami di kasih tantangan. Mengikuti kejuaraan nasional kami melihat ini sebagai peluang bahwa Papua Barat bisa bersaing di nasional,” ungkapnya.
Ditambah Irfan dalam waktu kurang lebih tiga bulan itu mereka berupaya untuk mencari dana dengan cara bekerjasama dengan pemerintah daerah, namun hasil yang diterima nihil. Menurut Irfan pemerintah daerah tidak memberikan perhatian penuh terhadap keikutsertaan mereka dalam Kejurnas tersebut.
Irfan dengan segenap hati berharap pemerintah daerah dapat memberikan perhatian penuh khususnya dalam kegiatan kegiatan olahraga yang bersifat membangun prestasi para pemuda.
“Besar harapan saya mewakili teman-teman kepada pemerintah daerah untuk lebih memperhatikan kegiatan-kegiatan olahraga yang membangun prestasi, sehingga dibutuhkan kerjasama bukan hanya masyarakat tetapi kami butuh dukungan juga dengan pemerintah daerah. Biar kami tidak berjalan sendirian,” cetusnya.
Dikatakan Irfan padahal dalam undang-undang keolahragaan bahwa pemerintah berkewajiban menganggarkan anggaran melalui APBD dan APBN. Untuk berbagai kegiatan keolahragaan sehingga jika adanya kegiatan olahraga, yang membutuhkan dana tentu pemerintah harus siap untuk membantu.
“Saya mewakili teman-teman mengucapkan terimakasih banyak kepada para donasi yang secara sukarela membantu kami, Saya tidak bisa menyebutkan satu persatu tapi karena bantuan dari para donatur kami bisa mengikuti kejuaraan nasional di palu dan kami yakin dengan persiapan yang cukup, optimis kami pasti juara,” ucapnya dengan raut wajah bahagia. (Fatrab)
Komentar