Bandara DEO Sorong Gelar Bimtek, Tingkatkan UMKM Berkualitas, Manfaatkan Potensi Sekitar!

SORONG,- Bandara Domine Eduard Osok (DEO) Sorong bersama Sekolah Seniman Pangan (SSP) melaksanakan bimbingan teknis Kurasi Produk dan Market Fit bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Papua Barat Daya yang diselenggarakan bertempat di Aula Bandara DEO Sorong, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Jumat (3/2/23).

Kepala Bandara Domine Eduard Osok (DEO) Sorong, Cece Tarya mengatakan bahwa kali ini pihaknya melaksanakan kegiatan bimbingan teknis terkait kurasi produk dan market fit bagi pelaku UMKM yang ada di Papua Barat Daya.

__

“Kali ini kami laksanakan kegiatan kurasi produk dan market fit,” pungkas Kepala Bandara DEO Sorong, Cece Tarya, saat ditemui Sorongnews.com disela-sela bimbingan teknis, Jumat sore (3/2/23).

Dikatakannya bahwa, dalam penyelenggaraan bimbingan teknis ini pihaknya mencoba mengumpulkan pelaku UMKM guna menyeleksi produk-produk agar lolos seleksi agar dapat dipasarkan lebih luas, sehingga kedepannya secara bersama-sama berupaya meningkatkan kualitas, baik dari cara proses produknya, rasa, hingga penampilan, serta disesuaikan dengan harapan pasar.

“Dalam kurasi produk, kita coba mengumpulkan para usaha UMKM dalam bentuk olahan makanan yang sudah diproduksi untuk dilakukan kurasi. Kurasi itu adalah untuk penyeleksi produk-produk mana yang lolos seleksi untuk dapat dipasarkan, jadi tujuan untuk meningkatkan kualitas daripada cara proses produknya, rasanya dan penampilannya, disesuaikan dengan harapan pasar, disesuaikan dengan harapan pembelinya,” ungkapnya.

Kemudian, disebutkannya bahwa dalam penyelenggaraan bimbingan teknis ini juga bertujuan memiliki market fit dalam rangka memperoleh maping pasarnya, sehingga dengan ini pihaknya memiliki tanggungjawab dalam mengakomodir para pelaku UMKM agar memiliki tempat.

“Market fit tujuannya mencari untuk dapat dijual kemana, maping pasarnya dimana, sehingga Bandara itu bukan hanya mengurusi operasional Bandara saja, namun memiliki tanggungjawab mengakomodir para pelaku UMKM ini supaya ada tempat. Inilah tempat untuk mereka diskusi untuk menyampaikan pendapat dan dievaluasi,” lugasnya.

Kemudian lebih lanjut dibeberkannya bahwa, setiap produk yang telah dihasilkan bukan hanya dapat dievaluasi oleh diri sendiri, namun harus diimbangi dengan dilakukannya diskusi dan bertukar pikiran agar sesuai dengan keinginan pasar.

“Kalau produk itu hanya dievaluasi oleh diri sendiri, berarti sesuai dengan keinginan diri saja, belum tentu pasar merespon. Disini kita saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk bagaimana mendengarkan pengalaman-pengalaman dari profesional yang kali ini kami menghadirkan dari Sekolah Seniman Pangan sebagai pelaku ekspor ke 35 negara dengan produk-produk yang telah dihasilkan, yang berasal dari komoditas yang ada di Indonesia,” jelasnya.

Tak hanya itu, dinilainya bahwa Sorong memiliki potensi besar terhadap komoditas, sehingga pihaknya akan mengeksplorasikan hal tersebut.

“Nah sekarang di Sorong ayo, begitu kayanya komoditas yang ada di Sorong, mulai dari umbi-umbian, kacang-kacangan, kemudian ada pohon-pohon yang barangkali bisa kita lakukan penelitian dan sebagainya, untuk itu kami mengeksplorasikan itu,” terangnya.

Pada kesempatan yang sama, dirinya berharap kepada pelaku UMKM agar lebih bersemangat serta lebih mandiri dengan memanfaatkan potensi yang ada disekitar demi menciptakan UMKM yang berkemajuan.

“Harapannya, para pelaku UMKM ini merasa terakomodir untuk diwadahi. Kemudian saya membangunkan WA grub nantinya untuk berdiskusi didalamnya, ada narasumbernya untuk memberikan masukan-masukan sehingga para pelaku UMKM lebih bersemangat, dimana pemerintah belum bisa membuka lapangan usaha untuk masyarakat, maka ini salah satu jalannya agar masyarakat bisa mandiri, kami memicu agar masyarakat lebih mandiri dengan apa yang ada disekitar, tenyata disekitar terdapat sesuatu yang bisa dimanfaatkan untuk UMKMnya agar bisa menjadi maju,” paparnya.

Sementara itu, Founder and Executive Chair Person Javara dan Sekolah Seniman Pangan, Helianti Hilman memaparkan bahwa dalam peningkatan kualitas pelaku UMKM, tentunya harus merelevansikan potensi produk yang ada di daerah dengan pasar sesuai dengan bahan-bahan pangan yang ada di daerah itu sendiri.

“Kali ini kami berbicara bagaimana merelevansikan potensi produk yang ada di Papua dengan pasar, sehingga potensi pasar lebih luas berangkat dari bahan-bahan pangan yang memang ada di Papua itu sendiri,” kata Founder and Executive Chair Person Javara dan Sekolah Seniman Pangan, Helianti Hilman, saat ditemui Sorongnews.com disela-sela bimbingan teknis, Jumat sore (3/2/23).

Selanjutnya, disampaikannya bahwa, saat ini trand orang di seluruh dunia dinilainya mengarah kepada makanan yang harus mengacu pada makanan yang sehat dan menyehatkan.

“Trand orang di seluruh dunia itu mengarah kepada makanan yang sehat dan menyehatkan. Makanan sehat dan menyehatkan itu dimulainya dari bahan baku,” bebernya.

Lebih lanjut, ditambahkannya bahwa, Papua itu menurutnya merupakan surga terakhirnya Indonesia, dengan memiliki keanekaragaman hayati dan pangan, sehingga diharapkannya para pelaku UMKM dapat memanfaatkannya sebaik mungkin.

“Papua itu istilahnya surga terakhirnya Indonesia, dimana keanekaragaman hayati dan pangan sebenarnya masih banyak dan semoga tidak rusak, karena kita dapat garam dari tanaman, kita dapat kayu yang rasanya bawang, kita dapat kacang-kacangan tadi yang proteinnya tinggi, sehingga semua itu harus dimanfaatkan secara baik,” ujarnya.

Berdasarkan pantauan Sorongnews.com, pelaksanaan bimbingan teknis ini dihadiri oleh Kepala Bandara DEO Sorong beserta staf dan jajaran Bandara DEO Sorong, Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Maybrat, perwakilan Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong, serta puluhan pelaku UMKM se-Papua Barat Daya.

Tampak terlihat juga hamparan produk berbagai jenis buah hasil kreatifitas dari puluhan pelaku UMKM se-Papua Barat Daya ditampilkan, hal ini tentunya mewarnai kemasan menarik dalam penyelenggaraan bimbingan teknis tersebut. (Jharu)

Komentar