SORONG, PBD – AirNav Indonesia Kantor Pelayanan Navigasi Penerbangan (KPNP) Cabang Sorong memprediksi akan terjadi lonjakan pergerakan pesawat di Bandara Domine Eduard Osok (DEO) Sorong menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
General Manager AirNav Indonesia Cabang Sorong Nurwenda mengatakan bahwa peningkatan pergerakan pesawat diperkirakan mulai terjadi pada pertengahan hingga akhir Desember 2025, dengan puncak kepadatan terjadi pada akhir Desember hingga awal Januari 2026.
“Untuk keberangkatan dari Sorong, lonjakan pergerakan pesawat diperkirakan terjadi pada akhir Desember dan awal Januari, sekitar tanggal 4 atau 5 Januari 2026,” ujar General Manager AirNav Indonesia Cabang Sorong Nurwenda.
Ia menjelaskan, saat ini rata-rata pergerakan pesawat di Bandara DEO Sorong berada di kisaran 40 hingga 50 movement per hari, yang mencakup aktivitas lepas landas (take off) dan mendarat (landing). Sementara pada hari biasa di luar musim liburan, jumlah pergerakan pesawat berkisar 30 hingga 40 movement per hari.
“Kalau rata-rata bulanan masih di angka 40 movement per hari. Namun pada masa puncak atau peak season, jumlah pergerakan bisa meningkat hingga sekitar 50 movement per hari,” jelasnya.
Untuk mendukung kelancaran dan keselamatan angkutan udara selama periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, AirNav Indonesia Cabang Sorong menyatakan kesiapan penuh dalam memberikan pelayanan navigasi penerbangan kepada seluruh maskapai yang beroperasi di Bandara DEO Sorong.
Selain kesiapan personel dan sistem navigasi, AirNav Indonesia juga berencana memberikan dukungan khusus kepada maskapai penerbangan, terutama terkait kebijakan pembebasan biaya extend dan advance.
“Kami siap mendukung angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. AirNav Indonesia akan memberikan dukungan kepada maskapai, terutama pembebasan fee untuk extend dan advance, khususnya jika terjadi keterlambatan akibat faktor cuaca,” ungkapnya.
Ia menyebut, kebijakan tersebut saat ini masih menunggu surat resmi dari Direksi AirNav Indonesia. Kebijakan ini dinilai penting mengingat kondisi cuaca di wilayah Papua Barat Daya yang kerap berubah dan berpotensi menyebabkan keterlambatan penerbangan, sehingga memerlukan perpanjangan waktu layanan navigasi.
“Dengan dukungan ini, kami berharap operasional penerbangan tetap berjalan lancar, aman, dan nyaman bagi pengguna jasa transportasi udara selama masa angkutan Natal dan Tahun Baru,” tandasnya. (Jharu)








Komentar