SORONG,- Bencana alam yang melanda Kota Jayapura, membuat berbagai elemen organisasi hadir menyuarakan rasa kepedulian mereka, yang berlangsung di berbagai ruas jalan utama Kota Sorong, Papua Barat.
Terlihat organisasi daerah Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Seram Bagian Timur, (HPPM SBT) pun ikut ambil bagian. Dengan membawa karton masing-masing, mereka pun tumpah ruah di lampu merah gereja maranatha kilometer 7, Kota Sorong, Papua Barat.
Selain melakukan penggalangan dana disejumlah ruas jalan utama Kota Sorong, HPPM SBT daerah Sorong secara resmi juga, membuka posko terpadu yang berada di Jl. pendidikan kilometer 8 guna menyalurkan bantuan sembako. Serta pakaian yang layak pakai kepada korban bencana alam di Jayapura.
“Kami juga membuka posko untuk pakaian layak pakai, sekretariat kami di Jl. Pendidikan kilometer 8, kami siap menampung apapun itu,” kata Abu Bakar Rumaday selaku ketua umum HPPM SBT.
Aksi pengalangan dana tersebut berjalan selama tiga hari, dengan dana yang terkumpul sekitar sepuluh juta lebih dan tidak menutup kemungkinan akan bertambah lagi.
Sementara itu ditambahkan juga oleh, Deklarator HPPM SBT daerah Sorong Abdullah Gazam. Mengatakan sangat mengapresiasi dari HPPM maupun lembaga sosial kemasyarakatan lain yang telah turun menyuarakan persoalan umat ini.
Dalam kesempatan tersebut ia juga mengajak kepada seluruh elemen masyarakat Kota Sorong, bagi yang memiliki kelebihan rejeki. Agar kiranya bisa memberikan sedikit kepada saudara-saudari yang mengalami bencana banjir di Jayapura, Timika dan sekitarnya.
“Sumbangan yang bapak ibu berikan hari ini, sesungguhnya itu sebagai bentuk rasa syukur kita, karena hari ini kita tidak mengalami hal yang sama, artinya tidak separah yang dialami oleh saudara kita di Jayapura,” pungkasnya.
Organisasi lainnya yang melakukan aksi penggalangan dana peduli Jayapura adalah Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Sorong.
Ketua cabang PMII Kota Sorong, Fatur Rahman Kilsaba mengatakan kehadiran mereka di lampu merah kilometer 10 adalah, untuk membantu saudara-saudara yang berada di Kota Jayapura yang terdampak bencana alam beberapa hari lalu.
“Kami hadir disini bukan semata mata untuk keperluan pribadi, namun kehadiran kami disini adalah untuk permasalahan umat,” katanya.
Fatur menjelaskan bencana alam yang melanda Kota Jayapura, bukan hanya berupa banjir, namun pada Minggu kemarin terjadi kebakaran pada kantin kampus Fattahul Mulk Papua. Hal ini diakibatkan karena pada saat bencana melanda kompor dalam kondisi menyala.
“Karena rasa panik yang berlebihan, sehingga membuat pemilik kantin lari tanpa sadar bahwa kompor dalam kondisi menyala akibat hal tersebut membuat rumah dan segala isinya terbakar sementara pada saat itu diterjang hujan deras,” terang Fatur.
Sementara itu ditambahkan oleh koordinator lapangan Fitriyani, ia mengatakan aksi galang dana tersebut berlangsung selama tiga hari, dengan target sebanyak Rp5.000.000
Tak hanya itu mereka juga menerima donasi berupa pakaian layak pakai, sembako, makanan siap saji dan lainnya. Untuk disumbangkan kepada korban yang berada di Kota Jayapura.
Fatur juga mengimbau agar, warga senantiasa waspada terhadap bencana susulan yang akan melanda. Jika tidur pada malam hari janganlah terlalu pulas kemudian siapkan barang-barang yang diperlukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan. (Fatrab)
Komentar