SORONG, PBD – Seorang bayi berusia 3 bulan 2 minggu, Pithen Welerubun, warga Kelurahan Malawei, Kota Sorong, dilaporkan menderita penyakit hidrosefalus dan jantung bocor.
Menanggapi hal ini, Kepala Kelurahan Malawei Rein Ario Howay menyampaikan bahwa pihaknya telah mengetahui kondisi tersebut dan tengah melakukan berbagai langkah koordinatif untuk memberikan bantuan.
“Memang betul, bayi itu adalah warga kami. Saya sudah dengar informasinya, dan saat ini bayinya dirawat di RSUD Sele Be Solu,” ujar Kepala Kelurahan Malawei Rein Ario Howay saat ditemui Sorongnews.com, Jumat (12/9/25).
Ia menyebut, meskipun pihak kelurahan memiliki keterbatasan dari segi anggaran dan sumber daya, Rein menyatakan sudah melaporkan persoalan ini kepada salah satu anggota DPR dari daerah pemilihan setempat untuk meninjau langsung dan mencari solusi bersama.
“Kami ini kan koordinatif saja tugasnya. Saya sudah laporkan ke salah satu anggota DPR di dapil kami agar nanti bisa ikut meninjau. Sekarang memang masih ada paripurna di DPR, jadi mungkin belum bisa langsung, tetapi mudah-mudahan setelah itu mereka bisa turun ke lapangan,” terangnya.
Menurut Rein, bantuan dari Dinas Sosial Kota Sorong dan distrik akan segera turun dalam waktu dekat. Ia memastikan bahwa keluarga bayi tersebut telah dimasukkan dalam daftar penerima bantuan sosial (Bansos).
“Ibunya sudah saya akomodir, datanya sudah saya masukkan. Puji Tuhan, kalau bantuannya turun dalam waktu dekat, bisa langsung saya sampaikan ke mereka,” ucapnya.
Pada kesempatan itu, dirinya menyoroti tingginya angka stunting di wilayah Malawei, sehingga berbagai langkah preventif telah dilakukan oleh pihak kelurahan bersama instansi terkait.
“Kami sudah bekerja sama dengan Dinas Kesehatan, P2KB, Puskesmas, dan juga Loka POM. Kami rutin melakukan penyuluhan untuk ibu hamil dan ibu yang punya balita soal gizi dan nutrisi. Tujuannya supaya kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” jelasnya.
Saat ditanya terkait fasilitas BPJS Kesehatan untuk bayi tersebut, ia menjelaskan bahwa prosedur untuk warga asli Papua (OAP) sebenarnya cukup mudah.
“BPJS itu gampang, tinggal datang ke kantor BPJS bawa KTP. Karena kalau OAP langsung bisa didaftarkan. Kami juga bisa bantu buatkan surat keterangan tidak mampu, nanti dibawa ke Dinas Sosial atau langsung ke BPJS, biar dibuatkan BPJS gratis dari pemerintah,” ucapnya.
Rein berharap, koordinasi yang sedang dilakukan saat ini bisa menghasilkan solusi strategis, dan bantuan yang akan disalurkan dapat segera diterima oleh keluarga bayi Pithen, sehingga dapat meringankan beban mereka di tengah kondisi kesehatan yang butuh penanganan serius. (Jharu)
Komentar