SORONG, PBD – Mobil Suzuki Ertiga berwarna putih dengan nomor polisi B 1319 ERO diamuk massa lantaran ingin menerobos pemalangan yang terjadi di Jalan Sorong-Klamono, Km 17, Distrik Klaurung, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Minggu sore (16/2/25).
Mobil putih berplat nomor polisi luar itu sempat diamuk massa lantaran menyelip ditengah-tengah rombongan pengantar jenazah yang melintasi lokasi pemalangan itu dari arah Kota Sorong menuju Kabupaten Sorong.
Saat rombongan pengantar jenazah dan mobil jenazah lewat, massa aksi terlihat memantau setiap kendaraan yang lewat. Rombongan pengantar jenazah menggunakan kendaraan roda empat diminta massa membuka kaca mobil untuk memastikan apakah rombongan pengantar jenazah ataukah bukan.
Tiba-tiba saat mobil Suzuki Ertiga berwarna putih lewat, massa melihat dan menduga mobil tersebut bukan merupakan rombongan pengantar jenazah. Alhasil sekelompok massa menyerang mobil tersebut dengan menendang dan memukul mobil.
Terlihat terdapat sejumlah massa membuang pukulan kearah sopir mobil dan sontak membuat sopir menutup kaca mobil.
Tak lama kemudian, pihak kepolisian yang berada disekitaran lokasi mengamankan situasi yang memanas tersebut. Mobil yang ingin menerobos pemalangan itu langsung diarahkan putar balik.
Terlihat bagian body samping mobil dan belakang penyok. Selain itu, lampu mobil bagian belakang rusak akibat amukan massa.
Sebelumnya diberitakan Sorongnews.com, sejumlah warga melakukan aksi pemalangan jalan nasional tepatnya di Jalan Sorong-Klamono, Km 17, Distrik Klaurung, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Minggu siang (16/2/25).
Aksi pemalangan ini terjadi sejak pukul 12.10 WIT. Sejumlah warga melakukan aksi pemalangan menggunakan kayu dan batu. Selain melakukan aksi pemalangan, warga turut membakar ban bekas ditengah jalan raya tersebut.
Akibatnya, arus lalu lintas dari arah Kota Sorong menuju Aimas Kabupaten Sorong maupun sebaliknya lumpuh. Nampak kendaraan roda dua hingga empat terpaksa putar balik, sebagian kendaraan ada yang masih bertahan disekitaran lokasi. Sementara ruas jalan tikus pun akses ditutup sejumlah warga.
Sejumlah pengendara mengaku kesulitan menjalankan aktivitasnya lantaran adanya aksi pemalangan yang dilakukan ini.
Salah satu keluarga korban, Leonard Idjie mengatakan bahwa aksi pemalangan ini buntut dari oknum TNI diduga menganiaya warga berinsial AK (23) hingga tewas. (Jharu)
Komentar