SORONG, PBD- Berbeda dengan biasanya Dinas Kesehatan Kota Sorong ajak 10 Puskesmas kurangi balita kurang gizi melalui Pemberian Makanan Tambahan (PMT) melalui olahan pangan lokal seperti umbi-umbian, sagu dan bahan lokal lainnya.
Berdasarkan penjelasan pihak Dinas Kesehatan Kota Sorong bahwa olahan pangan lokal nantinya, akan menjadi makanan pengganti saat posyandu yang biasanya balita akan diberikan kacang hijau telur atau susu.
Penjelasan tersebut disampaikan oleh Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Kota Sorong, Demianus F. Wonatorei, saat ditemui usai lomba kreativitas para Kader Posyandu dalam mengolah pangan lokal yang nantinya direncanakan sebagai pengganti makanan tambahan.
“Lomba masak tahun ini sebenarnya sudah mulai dari sejak 2020 untuk PMT kepada balita gizi buruk atau kurang gizi diposyandu melalui pemanfaatan bahan pangan lokal yang ada didaerah seperti umbi-umbian sagu dan lain sebagainya,” ungkap Demianus yang juga selaku Dewan juri dalam lomba olahan pangan lokal.
Bebernya, selain meningkatkan keterampilan dari pada kader kami juga ingin mengajak para Kader lebih kreatif memanfaatkan bahan lokal disekitar untuk menjadi makanan sehat bagi balita kurang gizi.
“Saat ini kami masih kasih PMT penyuluhan kepada Kader Posyandu seputar kacang hijau susu dan telur kedepannya akan dirubah, mereka akan kita kasihkan uang untuk membeli bahan-bahan lokal kemudian dikelola menjadi PMT penyuluhan,” jelasnya.
Ia bilang, untuk tahun ini sudah berjalan pemberian PMT lokal kepada bayi balita yang gizi buruk atau gizi kurang dan stunting di 10 Puskesmas.
Tambah Demianus, jadi sistemnya kader bersama petugas Puskesmas mengolah PMT kemudian, mereka mengantar ke rumah-rumah balita yang gizi buruk dan gizi kurang.
Diketahui peserta lomba kreativitas olahan pangan lokal terdiri dari 10 kelompok yang di dalamnya terdapat 3 orang. (Mewa)
Komentar