SORONG, PBD – Pj Gubernur Papua Barat Daya (PBD), Muhammad Musaad mengapresiasi kehadiran perempuan yang turut andil dalam membangun bangsa serta membongkar beberapa kelebihan dari perempuan.
Hal ini disampaikan Pj Gubernur PBD, Muhammad Musaad saat memberi sambutan dalam pelaksanaan pembukaan Konferensi Wilayah (Konferwil) ke-II Pimpinan Wilayah (PW) Fatayat Nahdlatul Ulama (Fatayat NU) Papua Barat bertempat di Asrama Haji, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Minggu (7/5/23)
“Kehebatan perempuan itu, kehebatan Fatayat NU, menghadirkan dua Gubernur disatu acara yang sama. Susah kalau ketemu dua-duanya, baru kali ini perempuan lewat Fatayat NU mampu menghadirkan dua Gubernur, yakni Pj Gubernur Papua Barat yang diwakili Staf ahli Gubernur Bidang Ekonomi Pembangunan dan Pj Gubernur Papua Barat Daya, Muhammad Musaad,” ungkap Pj Gubernur PBD, Muhammad Musaad.
Lebih lanjut, disebutkan Musaad, kelebihan lainnya dari perempuan yang dilihatnya yakni dalam sambutan yang disampaikan Ketua PP Fatayat NU, Margaret Aliyatul Maimunah.
Uniknya, saat memberikan sambutan, Ketua PP Fatayat NU itu menyapa pejabat yang hadir dengan nama lengkapnya. Tak hanya itu, pejabat yang disapa oleh Margaret Aliyatul itu, disebutkan juga jabatan yang diduduki saat ini tanpa melihat catatan apapun.
“Pada sambutan ibu ketua Fatayat NU, semua nama dihafal, nama pejabat yang hadir semuanya diketahui, tidak melihat catatan, dalam sekejap bisa menghafal semua nama, ini kehebatan dari perempuan,” sebutnya.
Selanjutnya, pada pelaksanaan pembukaan Konferwil ke-II Fatayat NU Papua Barat, dibeberkannya bahwa, semua pihak yang hadir telah dipertontonkan dengan kehebatan yang dimiliki oleh perempuan.
“Hari ini kita dipertontonkan kehebatan perempuan,” tandasnya.
Kemudian, dipaparkannya bahwa, dengan terselenggaranya Konferwil ke-II kali ini, hampir seluruh wilayah di Papua Barat dan Papua Barat Daya terdapat pengurus cabang Kabupaten dan Kota masing-masing, sehingga dinilai Pj Gubernur PBD itu, merupakan gerakan cepat yang dilakukan para ibu-ibu, ketimbang bapak-bapak.
“Walaupun Fatayat baru dua kali konferensi, hampir disemua wilayah sudah ada, kurang di wilayah Maybrat. Jujur saja, gerakan ibu-ibu itu lebih cepat daripada kita (bapak-bapak) ini,” ujarnya.
Sambungnya, proses pemetaan pembangunan yang dilakukan bapak-bapak pejabat menurutnya terkadang mengalami kerepotan, apalagi dalam menyusun kerangka pondasi pembangunan di wilayah Provinsi Papua Barat Daya ini. Namun, menurut Musaad, perempuan memiliki kehebatan tersendiri dalam mempercepat pembangunan di daerah.
Pada kesempatan yang sama, dirinya berharap, seluruh organisasi yang ada saat ini, termasuk Fatayat NU, menjadi organisasi kemitraan strategis Pemerintah Provinsi termuda di Indonesia ini, dalam rangka pemetaan guna membentuk pondasi yang kuat demi kemajuan pembangunan yang merata di Papua Barat Daya.
“Fatayat menjadi salah satu organisasi perempuan, diharapkan menjadi mitra strategis Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya dalam rangka pemetaan pondasi yang kuat demi memperlancar pembangunan Papua Barat Daya ini,” harapnya.
Sementara itu, Ketua PP Fatayat NU, Margaret Aliyatul Maimunah mengungkapkan bahwa, dirinya kerap kali mengunjungi Kota Sorong, sehingga beberapa wilayah yang ada di Provinsi Papua Barat Daya ini dirinya telah mengetahuinya.
“Beberapa daerah di Provinsi Papua Barat Daya ini saya mengetahuinya, di Provinsi Papua Barat Daya ini semuanya ada Fatayat NU, kecuali Maybrat ya, itu belum. Saat ini sebanyak 34 Provinsi di Indonesia telah ada Fatayat NU, Provinsi pemekaran segera dilakukan pembentukan, Provinsi pemekaran di Tanah Papua belum, termasuk pengurus Fatayat Papua Barat Daya,” ucap Ketua PP Fatayat NU, Margaret Aliyatul Maimunah.
Kedepannya, dengan pelaksanaan Konferwil dapat melahirkan kepengurusan baru, dalam hal ini kepengurusan Fatayat NU Papua Barat Daya.
Berdasarkan pantauan Sorongnews.com, pelaksanaan pembukaan Konferwil ke-II Fatayat NU Papua Barat itu dibuka secara simbolis dengan pemukulan tifa oleh Staf ahli Gubernur Bidang Ekonomi Pembangunan Papua Barat, Niko U. Tike mewakili Pj Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw, bersamaan dengan pemukulan rebana dari Pj Gubernur Papua Barat Daya, Muhammad Musaad.
Tampak hadir dalam pelaksanaan pembukaan Konferwil ke-II Fatayat NU Papua Barat diantaranya, Anggota DPD RI Papua Barat, Sanusi Rahaningmas, Bupati Asmat, Elisa Kambu, Kepala Kementerian Agama Kota Sorong, Rofiul Amri, pengurus muslimat NU, pengurus Fatayat NU, pengurus GP Ansor, pengurus IPNU dan IPPNU, Banser NU, beserta warga Nahdlatul Ulama lainnya. (Jharu)
Komentar