SORONG – Perkumpulan Keluarga Madura (Perkema) Sorong Raya, resmi menarik diri dari organisasi masyarakat atau Ormas Ikatan Kerukunan Sunda Jawa Madura (Ikaswara) di seluruh Papua Barat Daya. Hal itu diungkapkan Ketua Kerukunan Perkema Sorong Raya, Safi’i di Sorong, Papua Barat Daya, Minggu (19/3/23).
“Keinginan keluarga Madura di Sorong Raya yang ingin keluar dari IKASWARA sudah lama dan rencana itu sudah kami pertegas dalam Muda I IKASWARA Papua Barat Daya, sehingga dengan begitu warga Madura sudah resmi keluar,” tegasnya.
Safi’i didampingi pengurus lainnya itu mengungkapkan bahwa langkah tersebut diambil agar Perkema dapat berdiri secara mandiri sebagai Ormas di wilayah Sorong Raya, tanpa harus gabung dengan warga lain di IKASWARA.
“Kami menyatakan diri mundur karena beralasan ingin menuju kemandirian organisasi, dan bisa bersilaturahmi lebih jauh dengan warga lainnya,” katanya.
Tak hanya kerukunan Perkema, pemuda Madura pun telah resmi tarik diri dari IKASWARA di wilayah Papua Barat Daya.
“Semua ini kita buat karena ingin belajar secara mandiri, dan kami tidak mau bergerak di bidang politik,” ucap Safi’i.
Pihaknya berharap, meskipun telah keluar dari IKASWARA Papua Barat Daya, pihaknya tetap akan berjalan dengan semua kerukunan termasuk Sunda dan Jawa di Tanah Papua.(*)
Komentar