MAYBRAT,- Penjabat (Pj) Bupati Maybrat, Dr. Bernhard E. Rondonuwu launching stabilitas dampak inflasi di sektor perhubungan pada pengguna serta pemilik kendaraan umum di Maybrat, Kamis (15/12). Guna menstabilisasi dampak inflasi ini, pihak Dinas Perhubungan (Dishub) memberikan subsidi bagi angkutan Maybrat – Sorong dan sebaliknya.
Pj. Bupati Maybrat mengatakan, pemberian subsidi terhadap pengguna maupun pemilik angkutan umum yang beroperasi di Maybrat bagian dari pemerintah daerah konsen juga perhatian kepada warganya. Sehingga tidak terlalu banyak keluarga-keluarga di Maybrat yang terdampak. Didalam hal ini pemerintah akan memberi subsidi buat angkutan terkait selisih harga maka tarif ongkos tetap.
“Jadi, selisih ongkos penumpang itu akan di tanggung pemerintah. Contoh, tarif ongkos Kumurkek-Sorong sebelumnya Rp. 300 ribu tetapi naik jadi Rp. 350 ribu akibat kenaikan harga BBM. Nah, pemerintah akan memberi subsidi selisih harga agar tarif ongkos tetap tak boleh naik. Ini aksi nyata bagi pengguna maupun pemilik kendaraan,” ujarnya.
Ia mengajak Dishub Maybrat tetap menjaga hubungan yang baik dengan asosiasi driver atau supir angkutan umum yang beroperasi melayani penumpang Maybrat-Sorong, dan sebaliknya. Pasalnya, negara hari ini sedang tidak baik-baik akibat perang antara Rusia – Ukraina. Akibat perang ini mempengaruhi di semua lini sektor hingga ke Maybrat.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kabupaten Maybrat, Simson George Naa, ST menambahkan, dampak dari kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) ini sangat mempengaruhi lapisan masyarakat. Dimana dampak yang paling nyata yaitu tarif ongkos angkutan umum dari Maybrat-Sorong juga angkutan yang layani sekitar Maybrat.
Untuk itu, lanjut dia, pemerintah mengambil langkah memberikan subsidi bagi angkutan. Dimana subsidi yang diberikan terkait selisih tarif ongkos penumpang. Contoh, tarif mobil Bus Damri Sorong ke Kumurkek sebelumnya Rp. 150 ribu per-orang. Tapi akibat dampak harga BBM naik, tarif ongkos pula dinaikkan menjadi Rp. 170 ribu per-penumpang.
“Nah, dengan subsidi ini tarif ongkos tetap Rp. 150 ribu karena selisih harga Rp. 20 ribu ditanggung oleh pemerintah daerah. Begitu pula angkutan umum lain kelas avanza dan lainnya dari Sorong ke Kumurkek tetap tarif lama Rp. 300 ribu karena pemerintah sudah memberikan subsidi berupa BBM,” jelas George Naa.
Ia membeberkan, supir yang sudah terdata sebagai angkutan umum Kumurkek-Sorong dan lainnya akan mendapatkan kupon BBM. Kupon ini di isi di APMS yang sudah ditunjuk oleh pemerintah, dan para supir tidak boleh lagi menaikkan harga tarif, melainkan harga tarif yang lama. Warga pun tetap membayar ongkos sesuai harga tarif yang lama.
“Sesudah launching ini, kami juga akan jalan kumpul informasi dari warga. Jika masih ada supir-supir yang membuat tarif sendiri yakni naik dari harga sebelumnya akan ada diberi sanksi. Para supir ini harus tau bahwa belum ada regulasi pasti mengatur terkait hitungan tarif penumpang di Maybrat. Oleh sebab itu tetaplah dengan tarif lama,” imbuhnya. (Valdo)
Komentar